Strategi Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan Menuju Destinasi Bertaraf Internasional
Geopark Meratus resmi bergabung dalam jajaran UNESCO Global Geopark (UGGp) pada April 2025, usai Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis. Pengakuan ini bukan hanya prestasi monumental bagi Kalimantan Selatan, tetapi juga membuka peluang emas untuk memperkuat citra pariwisata daerah agar mampu bersaing di panggung dunia.
Bagi Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, kunci suksesnya terletak pada komunikasi korporat: bukan sekadar promosi, tetapi proses membangun identitas, citra, reputasi, dan legitimasi publik bagi Geopark Meratus sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.
Mengapa Komunikasi Korporat Penting?
Komunikasi korporat adalah pengelolaan seluruh pesan organisasi—internal maupun eksternal—agar identitas dan reputasi tetap konsisten. Dalam konteks Geopark Meratus, strategi ini diperlukan untuk:
Menyatukan pesan yang seragam tentang nilai alam, budaya, dan keberlanjutan.
Membangun hubungan erat dengan pemangku kepentingan, mulai dari masyarakat lokal, pemerintah, media, hingga wisatawan global. Memastikan legitimasi internasional dari UNESCO diwujudkan melalui aksi nyata, bukan sekadar label.
Memanfaatkan Keunikan Meratus
Keindahan Geopark Meratus adalah bahan utama komunikasi. Pegunungan yang menyimpan batuan ofiolit berusia 150–200 juta tahun, lanskap gua karst, sungai, air terjun, hingga hutan hujan tropis, menjadi daya tarik tersendiri.
Kekayaan flora seperti anggrek bulan dan fauna khas Kalimantan—bekantan, beruang madu—berpadu dengan tradisi Dayak Meratus dan Banjar: rumah adat, tato tubuh, tarian, hingga ritual adat. Semua elemen ini memperlihatkan harmoni antara manusia, budaya, dan alam.
Strategi Branding yang Terpadu
Untuk mengukuhkan posisi Meratus sebagai destinasi internasional, Dinas Pariwisata dapat menerapkan langkah berikut:
Menetapkan Identitas & Pesan Inti
Narasi kuat seperti “Meratus: Warisan Alam dan Budaya yang Hidup” atau “UNESCO Global Geopark Meratus: Dari Jutaan Tahun ke Masa Depan” menjadi fondasi komunikasi.
Memberdayakan Pemangku Kepentingan
Melibatkan masyarakat lokal, tokoh adat, pelaku wisata, dan akademisi dalam setiap tahap perencanaan hingga evaluasi. Sosialisasi nilai UNESCO, pelatihan pemandu wisata, dan edukasi konservasi akan memperkuat rasa memiliki.
Mengoptimalkan Media & Konten Digital
Hubungan baik dengan media nasional dan internasional, ditambah konten berkualitas di media sosial, blog, dan vlog, akan memperluas jangkauan pesan. Visual yang kuat—foto dan video profesional—membantu membangun kesan positif.
Memperkuat Branding Visual
Logo, slogan, signage, dan merchandise perlu menonjolkan identitas geologis dan budaya lokal Meratus.
Mendorong Riset & Edukasi
Kolaborasi dengan universitas, komunitas konservasi, dan UNESCO memastikan aspek edukasi dan keberlanjutan tetap melekat dalam citra geopark.
Monitoring & Evaluasi
Analisis sentimen di media sosial, survei pengunjung, serta respon cepat terhadap isu lingkungan dan sosial akan menjaga reputasi sekaligus membangun kepercayaan publik.
Menjaga Keseimbangan
Tantangan utama dalam membangun branding Meratus adalah:
Akses & Infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan.
Risiko komersialisasi berlebihan yang bisa merusak kelestarian alam dan budaya.
Perbedaan kepentingan antara konservasi, budaya, dan ekonomi.
Karena itu, pedoman komunikasi yang jelas, pendanaan yang konsisten, dan evaluasi berkala sangat penting.
Lebih dari Sekadar Wisata
Dengan komunikasi yang terencana dan berbasis nilai, Geopark Meratus dapat tampil bukan hanya sebagai nama di peta geopark dunia, tetapi juga simbol pariwisata berkelanjutan yang memberi manfaat sosial, ekonomi, dan budaya bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Meratus adalah cermin keindahan dan kebijaksanaan alam Indonesia—warisan yang patut dijaga sambil terus dikisahkan kepada dunia.
Oleh: Musrefinah Lediya
Sumber Referensi:
Dowling, G. (2001). Creating Corporate Reputations: Identity, Image, and Performance. Oxford University Press.
Freeman, R. E. (1984). Strategic Management: A Stakeholder Approach. Pitman.
McCombs, M. E., & Shaw, D. L. (1972). The Agenda-Setting Function of Mass Media. Public Opinion Quarterly, 36(2), 176–187.
Suchman, M. C. (1995). Managing Legitimacy: Strategic and Institutional Approaches. Academy of Management Review, 20(3), 571–610.
UNESCO. (2025). UNESCO Global Geoparks. unesco.org
Van Riel, C. B. M., & Fombrun, C. J. (2007). Essentials of Corporate Communication. Routledge