Banjarmasin, KP – Pagi itu, semarak warna merah putih terlihat mencolok di tepian Jalan A. Yani Km 3, tepat di depan Kantor RRI Banjarmasin. Puluhan pegawai Diskominfotik hadir dengan kaos merah putih bertuliskan Maju Sejahtera, bergabung bersama jajaran Pemerintah Kota, TNI, TNI AL, dan masyarakat dalam sebuah aksi nyata: membersihkan sungai.
Kegiatan kerja bakti ini bukan sekadar rutinitas bersih-bersih. Ia hadir sebagai simbol kebersamaan dalam memperingati Hari Jadi ke-499 Kota Banjarmasin, HUT ke-80 TNI Angkatan Laut, sekaligus mendukung World Cleanup Day 2025. Di balik tumpukan sampah yang diangkat dari sungai, terselip pesan mendalam: menjaga sungai berarti menjaga identitas dan masa depan Banjarmasin.
Sejak lama, sungai menjadi denyut kehidupan warga Banjarmasin. Ia adalah jalur transportasi, sumber penghidupan, hingga cermin budaya yang melekat erat dengan sebutan Kota Seribu Sungai. Namun, aliran air yang dulu jernih kini kerap terganggu sampah rumah tangga dan sedimen yang menumpuk.
“Menjaga sungai berarti menjaga identitas dan kehidupan masyarakat Banjarmasin, tegas Kepala Diskominfotik, Windiasti Kartika, S.T., M.T. Aksi nyata ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran bersama, bahwa sungai yang bersih adalah fondasi kota yang indah dan warga yang sejahtera.”
Sejak pagi, suasana kerja bakti terasa meriah. Ada yang sibuk mengangkut karung berisi plastik, ada yang membersihkan ranting, dan ada pula yang mengorek lumpur yang mengendap di dasar sungai. Suara tawa sesekali pecah, menandakan kerja bakti ini lebih dari sekadar kewajiban melainkan wujud kepedulian.
Anak-anak yang melintas bahkan berhenti sejenak, menonton dengan rasa kagum. Mereka melihat para pegawai, tentara, polisi, dan warga bekerja bahu-membahu tanpa sekat. Dari sungai, lahir contoh nyata tentang arti gotong royong.
Kerja bakti ini membawa tiga tujuan utama, 1. Mewujudkan lingkungan sungai yang sehat, bersih, dan indah, 2. Mencegah penyumbatan aliran serta pendangkalan akibat sampah, 3. Menumbuhkan rasa kepedulian dan kebersamaan antarwarga.
Dengan semangat merah putih, Diskominfotik ingin menunjukkan bahwa aksi kecil yang dilakukan bersama-sama dapat membawa perubahan besar.
Meski hanya berlangsung sehari, kegiatan ini diharapkan menjadi awal gerakan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat akan terus diperkuat, agar sungai tetap terjaga dan Banjarmasin benar-benar mewujudkan visinya sebagai kota maju sejahtera yang ramah lingkungan.
Dan ketika matahari mulai meninggi, sungai yang semula dipenuhi sampah perlahan tampak lebih bersih. Di balik peluh dan lelah, tersimpan harapan: semoga semangat kerja bakti ini tidak berhenti di tepi sungai, tetapi mengalir terus dalam hati setiap warga. (Sfr/K-3)