Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

KEBANGGAAN

×

KEBANGGAAN

Sebarkan artikel ini

Oleh : H AHDIAT GAZALI RAHMAN

Asal kata bangga, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti berbesar hati; merasa senang atau puas terhadap sesuatu yang dimiliki atau dicapai, yang dianggap berharga atau terhormat bagi diri sendiri, atau merasa gagah karena memiliki keunggulan. 

Kalimantan Post

Menurut budaya, bangga adalah kebesaran hati dan kepuasan diri sebagai bagian dari bangsa, yang diwujudkan dalam sikap positif menghargai warisan, keindahan alam, persatuan dalam keberagaman, dan upaya memajukan negara. Rasa bangga ini bukan sekadar perasaan, tetapi juga tercermin dalam tindakan nyata, seperti melestarikan budaya, menjaga persatuan, menggunakan produk lokal, dan mengembangkan potensi diri untuk kemajuan bangsa.

Sedangkan menurut Islam, bangga terbagi dua, yakni bangga yang terpuji adalah rasa syukur dan bangga atas keimanan, kebaikan, dan umat terbaik (Islam) yang dianugerahkan Allah SWT, dan ini ditunjukkan dengan ketaatan dan pengamalan ajaran agama. Sementara itu, bangga yang tercela adalah sifat ujub (bangga diri), takabur (sombong), dan riya (pamer), yang merupa kan penyakit hati karena me nuhankan diri, memandang rendah orang lain, dan menghilangkan keikhlasan dalam beramal. 

Banyak kaum muslimin yang masih tidak bangga dengan dirinya, sehingga memendang umat Islam adalah umat yang terkelakang, umat yang tertinggal, umat yang tak pernah mau maju, dan lain-lain istilah yang dapat dikatakan merugikan umat Islam, sesungguhnya mereka atau yang biasa disebut kaum muslimin adalah kaum yang tinggi dan mulia. Maka seharusnya kita bangga menjadi muslim, bukan malah ingin ikut-ikutan dengan kaum yang lain.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT, “Katakanlah, “Wahai Ahlul Kitab! Mari kami mengajak kalian untuk meyakini suatu kalimat yang sama antara kami dengan kalian. Yaitu, hendaknya kita tidak menyembah kecuali kepada Allah, dan tidak berbuat kesyirikan sedikit pun.

Baca Juga :  TUNJANGAN DPR FANTASTIS

Dan tidak menjadikan makhluk di antara kita sebagai tandingan selain Allah. Jika mereka berpaling, maka ucapkanlah, “Kami bersaksi bahwa kami adalah kaum muslimin”.(QS. Ali Imran : 64). Firman Allah SWT, “Dan janganlah kalian lemah dan janganlah kalian bersedih hati. Padahal kalian adalah kaum yang tinggi, jika kalian beriman”.


(QS. Ali Imran : 139). Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menyebutkan bahwa kaum mukminin adalah orang-orang yang tinggi. Maka wajib kita berbangga menjadi seorang Mukmin dan tidak perlu kita ikut-ikutan kebiasaan kaum yang lain.

Bagaimana agar dapat menjadi makhluk yang sadar dan dapat dibanggakan, baik oleh keluarga, golongan, daerah, Negara, bahkan dunia tentu lewat sebuah perjuangan/tindakan bagaimana tindakan itu bisa dilakukan? Sebelum melakukan tindakan itu, kita lebih dahulu mengetahui hal-hal yang wajib dikerjakan, diperjuangkan agar bisa dibanggakan, diantaranya : 1. Bertindak sesuai dengan aturan/hukum yang berlaku dimanapun berada. Hukum menjadi pedoman hidup dalam bertindak; 2. Bertindak selalu tidak ingin merugikan orang lain, lingkungan alam sekitarnya dengan kata lain selalu ingin memberikan yang terbaik kepada orang dan lingkungannya; 3. Bertindak dan selalu ingin hidupnya menjadi bermanfaat bagi orang, menjauhkan diri dari tindakan yang dapat merugikan orang lain.

Iklan
Iklan