BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – KC Bank Kalsel berhasil meraih prestasi membanggakan dengan menyabet Juara 1 Lomba Tanglong dalam rangkaian Hari Jadi (Harjad) ke-499 Kota Banjarmasin. Ajang bergengsi yang rutin digelar setiap tahun ini menjadi salah satu daya tarik utama perayaan, sekaligus wadah bagi instansi, komunitas, hingga masyarakat umum untuk menunjukkan kreativitas dan semangat kebersamaan.
Penyerahan piala dan hadiah berlangsung meriah di panggung utama perayaan Harjad, disaksikan langsung oleh jajaran pejabat daerah dan masyarakat yang memadati lokasi acara. KC Bank Kalsel berhasil tampil unggul dengan menampilkan karya tanglong yang dinilai inovatif, artistik, serta sarat makna kebudayaan Banjar.
Atas prestasi tersebut, KC Bank Kalsel berhak membawa pulang piala penghargaan serta hadiah uang tunai sebesar Rp20 juta. Keberhasilan ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Bank Kalsel dalam mendukung pelestarian budaya lokal serta berpartisipasi aktif dalam perayaan hari besar kota.
Momentum kemenangan ini juga diharapkan semakin memperkuat peran Bank Kalsel sebagai bank kebanggaan masyarakat Banua, tidak hanya hadir dalam layanan perbankan, tetapi juga dalam membangun hubungan emosional dengan masyarakat melalui kegiatan sosial dan budaya.
Selain menghadirkan persaingan yang sehat, lomba tanglong tahun ini juga menjadi ajang silaturahmi dan perekat persaudaraan antarwarga. Antusiasme peserta dan penonton terlihat jelas dengan ramainya jalan-jalan utama kota yang dihiasi parade tanglong bernuansa tradisional hingga modern.
Pemerintah Kota Banjarmasin memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi. Menurut panitia, kreativitas para peserta tahun ini meningkat signifikan, terlihat dari desain tanglong yang lebih beragam, mulai dari tema kearifan lokal, lingkungan, hingga ikon-ikon pembangunan kota.
Dengan capaian juara 1 ini, KC Bank Kalsel berharap bisa terus konsisten mendukung kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang. Partisipasi dalam lomba budaya diyakini menjadi salah satu cara memperkuat jati diri kota Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai sekaligus menjaga tradisi leluhur agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.(ADV/KPO-1)