JAKARTA, Kalimantanpost.com- Keberanian adalah kata kunci yang mengawali perjalanan dr. Rumaisah Satyawati, M.Si Med., Sp.An,KIC dalam meniti karir di dunia kedokteran.
Dengan meninggalkan kota kelahirannya di Banjarmasin, ia merantau ke Jakarta untuk mewujudkan impiannya menjadi dokter spesialis. Keputusan ini bukanlah hal mudah, namun dengan tekad yang kuat dan kerja keras, ia berhasil membangun karir cemerlang di tengah persaingan ketat ibu kota.
Sebagai seorang perantau, Dokter yang akrab dipanggil “Dokter Echa” tentu menghadapi berbagai tantangan berat.
“Perjuangan yang paling berat adalah beradaptasi dengan lingkungan baru di Jakarta, membangun karir dari awal, dan menghadapi persaingan ketat di ibukota,” ungkapnya mengenang masa-masa sulit tersebut.
Namun, semua tantangan ini berhasil dilewatinya dengan tekun, hingga akhirnya ia menjadi salah satu dokter andal di Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Sulianti Saroso Jakarta, salah satu rumah sakit rujukan nasional.
Di tengah persaingan yang ketat, perempuan kelahiran Banjarmasin alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Diponegorio tersebut mengaku memiliki strategi jitu untuk meraih kesuksesan.
Dirinya gemar menuntut ilmu dan mengembangkan keterampilan melalui pelatihan dan kursus, membangun jaringan dengan rekan kerja, atasan, dan profesional lainnya.
Bahkan dalam pergaulan, dirinya tidak segan menyimak siapa saja yang berbagi ilmu dengannya.
“Saya juga mengelola waktu dan produktivitas dengan efektif. Namun mengembangkan soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim, serta senantiasa mengikuti perkembangan teknologi dan informasi terbaru di bidang kesehatan juga penting” jelasnya.
Proses tidak membohongi hasil, jika dilihat awal kariernya, ternyata Dokter Echa pernah menjadi Dokter Teladan I Tingkat Kotamadya saat dirinya bertugas sebagai Kepala Puskesmas di Banjarmasin dan sempat Kepala Puskesmas Ciganjur kawasan Jakarta Selatan.
Garda Terdepan di Tengah Pandemi Sebagai intensivist atau subspesialis anestesiologi kritis (KIC), Dokter yang kerap dipanggil dengan nama kesayangan “Dokter Echa” ini memiliki kompetensi khusus dalam menangani pasien kritis dengan kondisi yang kompleks dan dinamis.
Pengalamannya ini teruji ketika ia menjadi salah satu garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19 di RSPI Prof. Sulianti Saroso.
Saat itu, ia menunjukkan dedikasi luar biasa dalam merawat pasien-pasien kritis yang membutuhkan perhatian medis maksimal.
Diluar kesibukannya, putri dari tokoh pendidikan bidang Studi Pembangunan Professor Rusdi Saleh ini ternyata masih sempat berperan aktif didunia sosial.
Namanya melejit dilingkungan Kekerabatan Bubuhan Banjar di Jabodetabek saat sukses menggelar event Halal Bil Halal 2025 di Manggala Wanabakti Juli lalu.
Saat ini Dokter Echa tercatat sebagai wakil Bendahara Yayasan Gawi Sabumi dan sangat proaktif dalam memperjuangan penggalangan dana Alkah Perantauan Anugerah Sabumi Banjar (ASB) Memorial di kawasan Sentul Nirwana Bogor.
Jika anda urang Banua yang tengah berobat ke RSPI Prof. Sulianti Saroso jangan lupa menyapa dokter bungas asal Banjar. Karena saat ini, Dokter Rumaisa menjabat sebagai Kepala Instalasi Rawat Inap & ICU dirumah sakit terkemuka di Jakarta.
Hal ini membuktikan bahwa keberanian meninggalkan kampung halaman demi mengejar mimpi, disertai dengan kerja keras dan strategi tepat, mampu mengantarkan seseorang meraih posisi penting di tingkat nasional.
Perjalanan dr. Rumaisah menjadi inspirasi bagi banyak tenaga medis muda, terutama mereka yang berasal dari Kalimantan Selatan dan bercita-cita mengabdi di tingkat nasional.(Rof/KPO-)