Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Ambapers Salah Satu Pioner dalam Pengelolaan Sungai di Indonesia

×

Ambapers Salah Satu Pioner dalam Pengelolaan Sungai di Indonesia

Sebarkan artikel ini
IMG 20251009 WA0043 e1760011397735

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kinerja PT Ambang Barito Nusapersada (Ambapers) dinilai cukup berhasil dan menjadi salah satu pioner dalam pengelolaan sungai di Indonesia.

“Saya rasa apa yang dilakukan Ambapers ini salah satu pioner dilakukan pemerintah. Salah satunya virtual bui ini cukup efektif menekan dari sisi investasi dan baik juga untuk keselamatan pelayaran,” ujar nara sumber Alexander V Matondang dari Kementerian Perhubungan RI dalam acara lokakarya yang digelar PT Ambapers di Swissbell Hotel Banjarmasin, Rabu (9/10/2025).

Kalimantan Post

Harapannya, lanjut dia, dari sisi pemerintah, inovasi ini dapat juga diterapkan di seluruh perairan di Indonesia.

“Harapan kami juga kepada Ambapers ada tranfernolate, jangan hanya di daerah Kalsel tapi juga berpengaruh di seluruh perairan Indonesia. Karena kita tahu alur pelayaran Indonesia ini tak hanya di Kalsel tapi juga banyak daerah-daerah lain,” ucapnya.

Kemudian, lanjut dia, Alexander, hal-hal yang diharapkan dari Ambapers memang dari sisi pengelolaan konsesi hanya mencakup aspek 15 kilometer. “Namun, harapan kami dari Kementerian Perhubungan juga untuk mencakup aspek lingkungan. Ada baiknya memang penambahan investasi jika dimungkinkan untuk pengelolaan lingkungan. Ambapers bisa menata area pesisir didaerah sungai, sehingga memang salah satu bentuk hal yang akan diinvestasikan,” ujarnya.

Di sini, Ambapers berperan dalam pengelolaan lingkungan, bisa pengelolaan sampah aliran sungai, sehingga dampaknya tidak hanya pada alur logistik tapi juga masyarakat sekitarnya.

Sementara itu, Prof Raja Oloan Saut G St MSc, Pha CMartech mengungkapkan program jangka pendek yang dikerjakan Ambaper paling utama harus dimulai disadarkan adalah kebersihan lingkungan.

“Saya kira tidak hanya sungai, Banjarmasin juga bersoal bermasalah dengan sampah. Sampah dan limbah itu paling penting. Saya kira contoh-contoh di negara lain, itu yang paling utama dan secara komersial akan dinikmati Ambapers dan masyarakat Maritim,” ungkapnya.

Baca Juga :  Gubernur Kalsel Harapkan Musik dan Seni Jadi Kekuatan Pembangunan Daerah

Menurut dia, dengan pengelolaan sampah akan berkurang sindimen atau limbah domestiknya. “Kalau itu baik dan semakin baik, sehingga bisa dinikmati masyarakat, bersih, indah dan eksotik dilihat,” tegasnya.

Selain itu, perlu ada aspek apreasiasi yang didorong, kesana untuk menjaga dan diberikan insentif. Itu akan menjadi edukasi jangka panjang bagi generasi muda, sehingga mereka akan menghargai sungai tidak lagi menjadi bagian belakang tapi sebagai bagian yang sangat utama

“Harus menanami kebersihan sungai di seluruh wilayah baik di hulu, tengah maupun di hilir,” tegasnya.

Untuk jangka panjangnya, papar Raja Oloan, yang jelas kedepannya Ambapers harus memperpanjang jalur sungai tidak hanya 15 kilometer.

“Saya kira, nanti peran pemerintah daerah membantu Ambapers agar ekonomi akan semakin bertumbuh dan industri semakin banyak. Apalagi lebih fokus didorong pada pusat logistik nasional. Kalau IKN itu benar-benar terjadi dan paling siap logistim infrastruktur adalah Kalsel.

“Kalsel punya kemampuan untuk menggabungkan tidak hanya laut, tapi juga sungai dan darat,” tandas guru besar Institute Teknologi 10 Novelber Surabaya ini.

Ambapers, kata dia, selama ini cukup banyak membantu. Contoh disampaikan pak Herman dengan mengkonfirmasikan di Bengkulu, reklamasi nya stag tidak banyak perdagangan maupun kegiatan.

“Kalau Ambapers melakukan 24 jam dengan melayani bagian kritis, saya kira itu merupakan jaminan bisnis, tidak hanya batubara.. Kedepan nanti ada CPO, intinya perdagangan berbasis curah di wilayah Kalsel. Saat mungkin saat tidak terlalu besar tapi akan terus bergerak makin efesien, besar dan baik

Presiden Inampa, Pasoroan Herman Harianja mengatakan Ambaper itu sudah menjadi meritime sektor yang ada di Kalimantan Selatan

“Anda bisa membayangkan seandainya tidak ada Ambapers, kaya apa sistem pelayaran kita disini, ” paparnya.

Baca Juga :  ULM Gelar Seminar Nasional Al-Qur’an, Dorong Generasi Z Jadi Pilar Indonesia Emas 2045

“Nah, dengan kunjungan kapal 100 per hari, hari ini bisa mereka dihandel dengan baik. Maka yang diperlukan mereka ada tiga yaitu maritim safety, maritim security dan maritim sustainability. Kemudian juga kolaborasinya,” tegasnya.

“ini sangat penting. Kita berharap dengan lokakarya ini memberikan input dalam perspektif bisnis, input dalam maritim safety, maritim security, enviromental protection dan sustainability,” tegasnya.

“Peran mereka itu harus ditingkatkan baik skala global, regional maupun nasional apalagi skala lokal. Nah, apa yang diperlukan kolaborasi, komunikasi dan koordinasi,” kata Herman.

Tak kalah penting, ucap dia, libatkan unsur industti, akademisi, publik dan lain sebagainya. (ful/KPO-3)

.

Iklan
Iklan