MARTAPURA, Kalimantanpost.com – Korban dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjar yang menimpa siswa sejumlah sekolah di Martapura terus bertambah. Hingga Jumat (10/10/2025) pukul 14.30 Wita, Jumat, mencapai 123 orang di RSUD Ratu Zalecha (Raza) Martapura.
“Data dari RS Raza, pasien total mencapai 123 orang, yang sudah dapat pulang 111 orang, sedang yang rawat inap 12 orang,’’ ungkap Pj Sekdakab Banjar H Ikhwansyah, Jumat (10/10) siang.
Sementara tindak lanjut dugaan keracunan program MBG, pihak Dinas Kesehatan Banjar bersama Dinkes Provinsi sudah melakukan pemeriksaan pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Tungkaran, Martapura, Kamis (09/10/2025) malam.
“Hasil pemeriksaan sementara, fasilitas dapur dinilai sudah memenuhi standar teknis, kendati masih perlu pemeriksaan lanjutan guna memastikan semua aspek keamanan pangan terpenuhi,’’ ungkap Plt Kadis Kesehatan Banjar Dr H Noripansyah, Jumat (10/10) pagi.
Dijelaskannya, SPPG tersebut sudah dilengkapi dapur basah dan kering, juga dilengkapi blower. Namun tetap perlu pemeriksaan lebih lanjut, termasuk sanitasi dan pelatihan penjamah makanannya.
“Pemeriksaan tidak hanya fokus pada proses memasak, juga menelusuri seluruh rantai distribusi makanan, mulai pemilihan bahan baku, pengolahan, penyajian hingga pengantaran ke sekolah-sekolah penerima program MBG tersebut,’’ tandasnya.
Sedang soal faktor penyebab, menurutnya, bisa berasal dari banyak tahap, bukan hanya proses masak. Jadi pihaknya perlu waktu untuk menelusuri semua kemungkinannya.
“Sementara ini dapur SPPG Tungkaran berada dalam masa pemantauan selama 14 hari kedepan, sambil menunggu hasil uji laboratorium makanan yang sedang dilakukan Dinkes Banjar, Dinkes Kalsel dan pihak kepolisian,’’ ungkapnya.
“Belum dapat kami simpulkan sumber pasti keracunan ini. Masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan faktor penyebabnya,’’ pungkasnya. (wan/KPO-3)