Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Jenazah Ketiga Korban Tugboat Tenggelam Ditemukan di Ujung Pandaran, Sampit

×

Jenazah Ketiga Korban Tugboat Tenggelam Ditemukan di Ujung Pandaran, Sampit

Sebarkan artikel ini
IMG 20251012 WA0021

SAMPIT, Kalimantanpost.com – Pencarian terhadap korban tenggelamnya tugboat di perairan Pegatan Kabupaten Katingan membuahkan hasil dengan ditemukannya jenazah ketiga tersebut di di perairan Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

“Ditemukan Mr X kembali di Kalap Seban Ujung. Proses evakuasi dari perairan ke darat. Pukul 09.40 WIB info masuk,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Minggu (12/10/2025).

Kalimantan Post

Ditemukannya jenazah ini membuat jumlah total jenazah yang ditemukan menjadi tiga orang. Jumlah tersebut sama dengan jumlah anak buah kapal yang dinyatakan hilang dalam musibah tenggelamnya sebuah tugboat kayu.

Sebelumnya, tiga anak buah kapal yang dinyatakan hilang adalah Pujianto, Agus Susanto dan Cahyo. Jenazah Pujianto dan Agus Sugianto ditemukan di perairan sekitar Desa Ujung Pandaran pada Jumat (10/10) pagi dan sore.

Multazam belum menyebutkan jenazah ketiga yang ditemukan Minggu pagi ini karena masih evakuasi dari laut ke darat. Selanjutnya dibawa ke puskesmas atau langsung menempuh perjalanan sekitar 103 kilometer menuju ke RSUD dr Murjani Sampit untuk divisum.

Meski begitu, jenazah ketiga tersebut diduga kuat merupakan jenazah Cahyo yang juga dinyatakan hilang dalam musibah tenggelamnya tugboat kayu yang sedang bertolak dari Sampit hendak menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

“Jenazah akan divisum. Nanti informasi terbaru akan segera kami sampaikan lagi,” ujar Multazam.

Sebelumnya, Direktur Polairud Polda Kalimantan Tengah Kombes Pol Dony Eka Putra melalui Kabagbinopsnal Kompol Masharsono menceritakan, sebuah kapal tugboat kayu tanpa muatan berangkat dari Sampit hendak menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan pada Senin (6/10). Kapal tersebut diawaki Ode Zulfikar sebagai nakhoda, serta tiga kru yaitu Pujianto, Sugianto dan Cahyo.

Baca Juga :  Lesti Kejora Dapat 27 Pertanyaan dari Polda Metro Jaya Soal Dugaan Langgar Hak Cipta

Selasa (7/10) sekitar pukul 01.00 WIB, nakhoda kapal merasakan keanehan atau keganjilan pada kapal itu sehingga nakhoda memerintahkan juru mudi dan lainnya melakukan pengecekan di ruang mesin kapal.

Saat diperiksa, ternyata ruang mesin sudah dipenuhi air. Hal itu langsung dilaporkan ke nakhoda dan nakhoda memerintahkan menyedot air itu menggunakan mesin alkon namun ternyata tidak mampu.

Nakhoda kemudian memerintahkan mengubah haluan kapal ke arah Pegatan Kabupaten Katingan yang dinilai merupakan daratan terdekat. Sayangnya, belum sempat mencapai pantai, sekitar pukul 02.00 WIB di sekitar 3 mil laut muara Pegatan, tugboat tersebut tenggelam.

Sebelum kapal tenggelam, nakhoda memerintahkan semua kru menggunakan alat keselamatan dan naik ke liferaft atau rakit darurat. Ada dua orang yang sudah naik ke liferaft, sedangkan dua orang lainnya tidak sempat naik. Diduga karena gelombang, akhirnya mereka semua terpisah.

“Yang berhasil ditemukan hanya satu orang yaitu nakhoda. Dia ditemukan dalam kondisi selamat oleh nelayan sekitar pukul 08.00 WIB, kemudian dibawa ke Pegatan dan dilaporkan ke Markas Unit Ditpolairud yang ada di Pegatan dan dibawa ke puskesmas untuk diberikan pengobatan,” ujar Masharsono.

Keterangan yang didapat dari nakhoda kapal, kata dia, indikasinya kapal tersebut mengalami kebocoran sehingga air masuk dan menyebabkan kapal tenggelam.

“Nakhoda sedang dimintai keterangan lebih lanjut. Pencarian juga dilakukan oleh tim gabungan terhadap satu orang lainnya,” demikian Masharsono. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan