Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN
Kalau melihat kumpulan hadist Qudsy maka ada hal yang menarik dalam perlindungan Allah SWT dalam keseluruhan. Bahkan merupakan cita-cita yang tertinggi daripada orang yang beriman. Dimana jika mendengar,maka pendengaran Allah SWT, jika melihat maka penglihatan Allah SWT. Itu merupakan sesuatu hal yang sangat berarti di dalam penegakan agama Islam. Karena tentu saja kaum kafir, akan mencurahkan semua kekuatannya agar agama Islam itu tidak berjaya. Mereka menggunakan segala akal pikiran bahkan penipuan dan bujuk rayu untuk agar manusia tidak percaya pada agama Islam itu.
Itulah kalau seseorang itu tidak mendapatkan hidayah, maka segala sesuatunya menjadi terbalik, karena pengaruh setan terkutuk sudah mengendalikan jiwa raga. Sehingga kebenaran itu adalah dengan melenyapkan agama Islam. Karena agama Islam selalu melakukan shalat dan zakat yang Tuhannya tidak terlihat. Maka bagi kaum materialistik atau mencintai dunia yang sangat berlebihan, shalat dan zakat itu seperti sebuah perbuatan yang sia-sia, jika shalat menghabiskan waktu untuk hal yang tidak terlihat, dan zakat seperti tidak mencari keuntungan dunia.
Karena itu jika berpedoman pada hadist Qudsy yang berbunyi, menurut Abu Hurairah ra Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan maha Besar berfirman, “Barang siapa yang memusuhi waliKu,maka Aku telah mengumumkan perang kepadanya. HambaKu telah mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku sukai daripada sesuatu yang Aku fardhukan atasnya. HambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan sunnah-sunnah, maka karena itu Aku mencintainya. Maka jika Aku mencintainya, maka Aku menjadikan pendengarannya, untuk mendengar, penglihatannya untuk melihat, tangannya untuk memegang dan kakinya untuk berjalan. Jika dia memohon kepadaKu, niscaya Aku memberinya, jika dia berlindung diri kepadaKu, niscaya Aku memberinya, jika dia berlindung diri kepadaKu, niscaya Aku melindunginya. Serta Aku tidak bimbang terhadap sesuatu yang Aku lakukan seperti kebimbanganKu terhadap jiwa hambaKu yang beriman, tidak senang mati, sedang Aku tidak senang berbuat buruk terhadapnya”. (hadist Bukhari).
Oleh karena itu dalam hal apapun keadaan dunia ini, karena nafsu-nafsu manusia untuk berkuasa. Untuk menjadikan negara liberal atau komunis, mereka terus berusaha untuk terus melakukan “target tertinggi” mengajak manusia dan masuk dalam keinginan ideologi mereka. Maka jika Al-Qur’an telah diturunkan atau Muhammad SAW telah sebagai nabi akhir zaman, maka sudah sepatutnya jika hamba-hamba Allah perlu dengan kesiapan dan kekuatan yang dapat mengimbangi bahkan mengatasi kemauan manusia-manusia yang menginginkan manusia itu “rusak dan masuk neraka semuanya”. Maha adanya hadist ini dapat memastikan jika pertolongan Allah SWT itu nyata dan mutlak.
Hadist itu diperuntukkan kepada semua orang yang beriman. Artinya bahwa “wali” itu dapat mengenai siapa saja bagi mereka yang mampu untuk menerjemahkan hadist itu, serta menjadikan diri mereka untuk masuk secara penuh dan pasti pada hadist yang dimaksukan. Pengaruh globalisasi yang memerlukan tranformasi keilmuan secara penuh dan pasti, akan dapat pula kembali di-imbangi oleh para “wali” yang sangat mengerti akan makna hadist Qusy itu.
