Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Pelatihan Manajemen Burnout di SMP Muhammadiyah 2 Banjarbaru Tingkatkan Kemampuan 4C Guru dan Tenaga Kependidikan

×

Pelatihan Manajemen Burnout di SMP Muhammadiyah 2 Banjarbaru Tingkatkan Kemampuan 4C Guru dan Tenaga Kependidikan

Sebarkan artikel ini
IMG 20251022 WA0060
Eka Sri Handayani, M.Psi. saat memberikan penjelasan kepada peserta pelatihan.

BANJARBARU, kalimantanpost.com – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan psikologis dan profesionalisme guru, tim dosen dari Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) melaksanakan Pelatihan Strategi Manajemen Burnout untuk Meningkatkan Kemampuan 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration) bagi guru dan tenaga kependidikan di SMP Muhammadiyah 2 Banjarbaru.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dipimpin oleh Eka Sri Handayani, M.Psi., Psikolog selaku ketua pelaksana, bersama anggota tim Akhmad Rizkhi Ridhani, M.Pd., Kons dan Dr. Endang Prawiti, M.Pd.. Pelatihan diikuti oleh 11 peserta yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut.

Kalimantan Post

Eka Sri Handayani menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membantu guru dalam mengenali dan mengelola gejala burnout akibat tekanan kerja dan tuntutan administratif yang tinggi.

“Guru sering kali terjebak dalam rutinitas administratif dan tanggung jawab emosional terhadap siswa, yang tanpa disadari menimbulkan kelelahan mental dan emosional. Melalui pelatihan ini, kami membantu mereka menemukan kembali semangat dan keseimbangan kerja dengan pendekatan 4C,” ujarnya.

Pelatihan dilaksanakan secara partisipatif dengan metode ceramah interaktif, diskusi kelompok, refleksi diri, dan role play, yang memungkinkan peserta tidak hanya memahami konsep secara teori, tetapi juga mempraktikkannya dalam konteks kerja sehari-hari.

Menariknya, hasil evaluasi menunjukkan adanya penurunan rata-rata skor burnout dari 71,6 menjadi 57,4, atau penurunan sebesar 14,2 poin. Data ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesejahteraan psikologis dan kemampuan adaptif peserta setelah mengikuti pelatihan.

IMG 20251022 WA0061
Para peserta yang terdiri dari guru dan tenaga pendidik.

“Dampaknya terasa langsung di lingkungan kerja. Guru menjadi lebih kreatif, mampu berpikir kritis, berkomunikasi lebih terbuka, dan lebih kompak dalam berkolaborasi,” tambah Akhmad Rizkhi Ridhani.

Sementara itu, Dr. Endang Prawiti, M.Pd., menegaskan bahwa keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya pelatihan manajemen burnout berbasis soft skills abad ke-21.

Baca Juga :  Musda HIPMI Banjarmasin, Pengurus Baru Ditantang Hadirkan Lompatan Ekonomi Kota

“Pelatihan ini bukan hanya soal mengurangi stres, tetapi juga membangun daya tahan mental dan profesionalisme guru dalam menghadapi tantangan pendidikan modern,” ungkapnya.

Sebagai sekolah yang masih dalam tahap pengembangan, SMP Muhammadiyah 2 Banjarbaru menghadapi berbagai tantangan administratif dan akademik. Karena itu, kegiatan seperti ini dinilai sangat relevan untuk memperkuat kapasitas guru dan tenaga kependidikan.

Tim pelaksana berharap program serupa dapat diperluas ke sekolah-sekolah lain agar semakin banyak tenaga pendidik yang mampu menjaga keseimbangan kerja dan terus berkembang di era pendidikan abad ke-21 (fin/KPO-1)

Iklan
Iklan