BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Inovasi Daerah Tahun 2025 di Ballroom Novotel Hotel Banjarbaru, Kamis (13/11).
Kegiatan ini diikuti 171 peserta yang terdiri atas kepala SKPD, camat, kepala bagian sekretariat daerah, serta para inovator dan pamong inovasi se-Kabupaten Tapin.
Kepala Bappelitbang Tapin, Meidy Haris Prayoga, dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Bimtek ini bertujuan memperkuat budaya inovasi di lingkungan pemerintahan daerah agar pelayanan publik semakin efektif, efisien, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Bimbingan teknis ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Tapin untuk menghadirkan kebaruan dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik,” ujar Meidy.
Ia menjelaskan, kegiatan ini mengacu pada sejumlah dasar hukum, antara lain Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Permendagri Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah. Bimtek ini juga menjadi tindak lanjut dari dokumen pelaksanaan anggaran Bappelitbang Tapin Tahun Anggaran 2025.
Menurut Meidy, melalui kegiatan tersebut para peserta mendapatkan pendampingan langsung dari Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan Kemendagri RI, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd, mengenai tata cara dan tahapan pengukuran Indeks Inovasi Daerah.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan, tetapi juga menghasilkan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat. Target kami, Tapin menjadi salah satu kabupaten terinovatif pada Government Award tahun 2026,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tapin H. Juanda yang membuka kegiatan secara resmi menegaskan pentingnya inovasi sebagai motor penggerak pembangunan daerah. Menurutnya, semangat berinovasi harus tumbuh di seluruh lini birokrasi agar pelayanan publik semakin cepat, transparan, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
“Segala bentuk pembaruan dalam tata kelola harus diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas inovasi. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menciptakan sistem kerja yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan,” kata Juanda.
Ia juga menyinggung visi pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tapin 2025–2029 yang menekankan integritas dan inovasi sebagai pilar utama peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Indeks Inovasi Daerah menjadi salah satu indikator kinerja utama kita. Maka setiap kebijakan pembangunan harus membawa nilai inovatif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Juanda mengapresiasi kehadiran Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri beserta tim, dan berpesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh.
“Jadilah inovator di bidang masing-masing. Hasil dari bimtek ini diharapkan dapat diterapkan langsung dalam pelayanan publik di Tapin,” tutupnya.
Kegiatan Bimtek Penguatan Inovasi Daerah Tapin 2025 menjadi bagian dari upaya Pemkab Tapin dalam memperkuat daya saing daerah dan mempercepat terwujudnya pemerintahan yang modern, berintegritas, dan inovatif. (abd/KPO-3)














