Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Gelaran Satu Dekade Religi Expo, Bentuk Perayaan Keberagaman dan Kepedulian Alam

×

Gelaran Satu Dekade Religi Expo, Bentuk Perayaan Keberagaman dan Kepedulian Alam

Sebarkan artikel ini
IMG 20251117 WA0028 e1763365639988

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin melaksanakan
Religi Expo 2025 yang digelar selama tiga hari di kawasan Siring Nol Kilometer Banjarmasin.

Religi Expo dengan melaksanakan berbagai kegiatan seperti perayaan budaya, dialog lintas iman, dan kampanye kepedulian lingkungan yang berakhir pada Minggu, (16/11).

Kalimantan Post

Tema “Merak” atau Merawat Alam dan Keberagaman menjadi benang merah seluruh rangkaian kegiatan. Di tengah berbagai isu lingkungan dan dinamika sosial, gelaran ini diposisikan sebagai ruang perjumpaan warga yang berbeda latar, sekaligus ajang memperkuat toleransi di Kota Banjarmasin.

Direktur LK3 Banjarmasin, Abdani Solihin, menegaskan sejak awal Religi Expo tahun 2016 dibangun sebagai tempat bertemu, berdialog, dan saling memahami.

“Ini bukan sekadar pameran, ini ruang untuk saling mengenal dan belajar satu sama lain,” ujarnya.

Ia menyebut pemilihan tema Merak bukan tanpa pertimbangan. Menurutnya, isu lingkungan dan keberagaman saling berkait, apalagi dengan kondisi ekologis Kalimantan Selatan yang terus menurun.

Abdani juga menyinggung kembali sikap LK3 yang menolak kebijakan Taman Nasional Meratus, yang dinilai berpotensi mengancam ruang hidup masyarakat adat dan keseimbangan lingkungan. Sikap itu kembali disuarakan di panggung publik Religi Expo sebagai bentuk konsistensi mereka dalam advokasi.

Di sisi lain, indeks toleransi Kota Banjarmasin disebut meningkat tajam—dari peringkat 30 ke posisi 17 secara nasional. Meski begitu, Abdani mengingatkan agar capaian ini tidak membuat masyarakat lengah.

“Angka ini membaik, tapi kerja kita belum selesai, keragaman perlu terus disosialisasikan supaya masyarakat terbiasa menerima perbedaan,” katanya.

Tahun ini, Religi Expo menghadirkan 34 stan yang diisi komunitas lintas agama, lintas suku, hingga UMKM binaan. Panggung budaya pun menjadi magnet utama, menampilkan 98 penampilan dengan total 610 talent, menjadikannya salah satu kegiatan publik dengan partisipasi komunitas terbesar di Banjarmasin.

Baca Juga :  Disperdagin Genjot Pelatihan, IKM Banjarmasin Siap Naik Kelas

Ketua Panitia, William, mengatakan bahwa perayaan satu dekade ini tidak hanya menunjukkan kekayaan multikultural kota, tetapi juga menjadi momentum merawat kembali semangat keberagaman.

“Kegiatan ini jadi ruang merayakan kebinekaan Banjarmasin, selain itu kami ingin mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian alam sekitar,” ujarnya.

Di hari terakhir, panggung budaya diisi berbagai penampilan dari Talent Kids Club, SMP Santa Maria B, Sanggar Kayu Ulin, Kajol Management, sampai FIDN. Ragam musik, tarian, dan fashion show dipentaskan secara sukarela sebagai simbol kebersamaan dalam perbedaan.

Pengunjung juga diajak mengenal kembali permainan tradisional seperti bahaga, tali ulai, dan enggrang. Demonstrasi itu disiapkan untuk membuka ruang belajar bagi generasi muda mengenai warisan budaya yang mulai jarang ditemui.

Untuk memberi ruang gerak bagi pelaku ekonomi lokal, panitia kembali menggandeng UMKM. Stan kuliner, kerajinan, dan produk komunitas ikut meramaikan area expo dan jadi spot favorit para pengunjung selama tiga hari.

Sebagai pelengkap, area photobooth disediakan agar masyarakat bisa membawa pulang kenangan dari suasana meriah dan penuh warna yang hadir sepanjang gelaran Religi Expo 2025. (nug/KPO-3)

Iklan
Iklan