SAMARKAND, Kalimantanpost.com – Jarak ribuan kilometer yang memisahkan Helsinki, Finlandia dan Samarkand di Uzbekistan bukanlah menjadi penghalang bagi visi perdamaian antar umat beragama.
Kehadiran tamu dari para tokoh Gereja Lutheran Finlandia di Imam Bukhari International Scientific Research Center (IBISRC) menegaskan bahwa dialog antaragama telah berkembang menjadi lebih dari sekadar retorika politik namun menjadi kekuatan spiritual dan intelektual yang dinamis dan berkembang pesat.
Dipimpin oleh Kimmo Kaariainen selaku Direktur Hubungan Internasional, serta Laura Huovinen sebagai penasihat khusus dalam dialog antaragama, Penasihat Teologi Pendeta Juha Merilainen didampingi Mufti Finlandia Ramil Belyayev dan Direktur IBISRC Shovosil Ziyodov berkesempatan mengunjungi Museum yang didedikasikan untuk perawi hadis terkemuka Imam Bukhari sebagai salah satu pusat pemikiran yang inovatif di dunia kontemporer.
Terlihat mereka terkesan dengan metodologi evaluasi hadits yang dibawa oleh Imam Bukhari, dimana semua narasi perkataan Rasulullah Muhammad SAW dikumpulkan kesahihannya dengan cara pemberlakukaan sanad (rantai perawi) yang terorganisir dan ketat sebagai sebuah pendekatan ilmiah dari abad ke-9 yang ternyata jauh lebih canggih daripada standar akademik masa kini.
Dalam wawancara bersama Kalimantan Post biro Jakarta dengan Kimmo Kaariainen Direktur Hubungan Internasional The Archbischop Tapio Luoma of Evangelical Lutheran Church Finlandia disela kunjungannya ke Museum Imam Bukhari, Senin (17/11) menyatakan di tengah tantangan global saat ini, keimanan dan keyakinan umat beragama kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi faktor penting dalam membangun pemahaman tentang perdamaian dunia dilingkungan dengan ragam latar belakang dan perbedaan.
“Agama apapun di muka bumi, semua berpegang pada nilai-nilai kemanusiaan dalam menyikapi perbedaan, dan hal itu didukung oleh banyak narasi hadis yang diangkat dalam Sahih Bukhari yang mengutamakan adab saling menghormati serta etika menghargai sesama,” jelas Kimmo Kaariainen.
Menanggapi kunjungan delegasi asal Helskinki tersebut, Shovosil Ziyodov menjelaskan bahwa Komplek Imam Bukhari yang telah direnovasi sejak tahun 2020 akan segera menjadi situs penting dunia yang merangkum sejarah iman, ilmu pengetahuan, dan etika sebagai lambang bahwa keragaman justru merupakan berkah, bukan ancaman.
Dari Imam Bukhari kita mengambil teladan bahwa jalan menuju kedamaian yang dirintisnya sejak usia belia merupakan hasil perjuangan tanpa menyentuh senjata, tetapi justru menggenggam pena yang mencatat pesan damai abadi dari lisan Rasulullah SAW.(Rof/KPO-1)














