Pelaihari, KP – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanah Laut, Hj. Dian Rahmat Trianto, menyerukan Harpi Melati yang baru dilantik untuk menjadi benteng pertahanan budaya lokal di tengah gempuran tren kecantikan modern, dalam acara Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Harpi Melati DPC Kabupaten Tanah Laut di Aula Hutan Jati, Jumat, 21 November 2025.
Dalam sambutannya, Hj. Dian Rahmat Trianto menyambut baik kehadiran Harpi Melati di Kabupaten Tanah Laut dan berharap adanya kolaborasi erat dengan PKK serta Gabungan Organisasi Wanita (GOW).
Ia juga mengingatkan bahwa organisasi profesi seperti ini adalah tugas yang mulia yang diemban dengan keikhlasan.
“Selamat kepada para pengurus eh ibu Ketua terutama dan jajarannya yang baru saja dilantik dan dikumpulkan. Semoga menjadi amanah dan tanggung jawab yang bisa diemban sebagai tugas Mulia ibu-ibu karena kita tahu organisasi semacam ini tidak ada kita mendapatkan insentif gaji, itu hanya keikhlasan karena kita senang dengan profesi kita,” ucapnya.
Adat Istiadat Tak Boleh Hilang Sama Sekali
Pesan terpenting yang disampaikan Hj. Dian Rahmat Trianto adalah mengenai tantangan menjaga pakem rias pengantin adat tradisional di tengah pengaruh tren dari luar, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z.
Ia secara tegas meminta Harpi Melati menjadikan hal ini sebagai fokus utama.
“Bisa kita tolak (budaya luar) karena apa? Karena memang sudah zamannya, ya, dari apa namanya, dari negara-negara luar terutama ini Gen Z, milenial dan lain sebagainya itu yang gampang terpengaruh, Ibu.
Sementara adat istiadat kita itu harus tetap kita pertahankan, tidak boleh hilang sama sekali karena di situlah filosofi hidup sebenarnya,” tegasnya.
Ia meminta Harpi Melati tidak hanya menjadi wadah pengusaha rias pengantin, tetapi juga harus meningkatkan kapasitas diri dan memperluas jaringan.
“Ini peluang untuk Harpi Melati mengajarkan, meneruskan, apa yang menjadi adat ketimuran kita, khususnya adat Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan ini. Jadi, ini sebenarnya dayung bersambut, Ibu-ibu,” jelasnya.
Ia berharap Harpi Melati dapat berinisiatif melakukan roadshow atau pelatihan ke sekolah-sekolah kejuruan (SMK) dan SMA untuk mengajarkan rias adat Banjar yang sesungguhnya kepada generasi muda.
“Kita jemput bola, kita mengajarkan di sana, roadshow ke SMA-SMA atau ke SMK, mengajarkan ke anak-anak, inilah adat Banjar yang sesungguhnya yang pakem yang tidak boleh ditiadakan. Kita menjaga Marwah organisasi kita pertama dan itu akan membawa Marwah Kabupaten Tanah Laut,” tutupnya. (rzk/K-6)














