Oleh : H AHDIAT GAZALI RAHMAN
Manusia yang ada didalam dunia ini, selalu melakukan perbuatan, baik perbuatan baik atau per buatan jahat, dikemudian hari pasti akan menerima hasil dari perbuatan itu, apabila perbuatan yang dikerjakan baik, pasti akan menerima kebaikan dan perlaku sebaliknya, jika perbuatan itu jahat, maka pasti akan menerima suatu kejahatan yang diterima,namun yang perlu diketahui dan belum dapat dikatakan sebuah kepastian kapan hasil perbuatan itu diterima ada sesuai dengan ketentuan sehingga diterima dalam dunia ini, tapi ada juga sebagian hasil perbuatan itu yang akan diterima dikemuadian hari, contoh mereka yang rajin dalam menetut ilmu agama, maka Isnyaallah akan dapat banyak pengetahuan agama, yang dapat bekal dalam kehidupannya, sehingga pada saat mereka dewasa dan menjadi orang tua mereka akan banyak memperoleh ilmu agama, yang dapat digunakan untuk dirinya sendiri dan memberikan bimbingan pada orang lain, demikian juga mereka selalu berbuat jahat seperti melakukan perbuatan mabuk, judi dan kejahatan lain, pasti setelah dewasa atau menjadi orang tua akan mendapat sanksi, jika perbuatan itu diketahui para petugas kemanan yang mengawasi perbuatan pasti akan mendapat sanksi hukum dalam kehidupan ini, tapi walaupun mereka karena hal tertantu dari berbagai faktor belum mendapat hukum dari Negara tapi pasti Allah akan memberikan hukuman padanya, dia akan merasakan karena perbuatannya sehingga orang lain mendapatkan kerugian atau kesengsaraan dan kelak di akhirat mereka juga pasti akan meneriam sangsi dari Allah SWT, sebagaimana dalam Alqur’an, “Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitul Maqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.” (QS. Al Isra : 7).
Dari itu alangkah elok jika kita sebagai manusia selalu berpikir bertindak kebaikan, baik kepada diri sendiri, orang lain lingkungan sekitar dimana kita tinggal, lingkungan daerah kita tinggal dan lingkungan Negara kita berada, dimana tinggal, tak perpikir untuk merugikan orang lain, mendatangkan kejahatan pada orang lain, demi kenyamanan kita, keluarga, golongan, daerah hingga bangsa ini, namun alangkah elok jika berpikir demi kebaikan untuk semua manusia dan lingkungan alam semesta, sehingga keberadaan keluarga, golongan, suku, bangsa selalu memberikan kebahagian pada orang lain, keluarga, suku, bangsa dan lingkungan hidup Negara lain. Kita akan menjadi orang dan bangsa yang akan menerima kebaikan dari Allah SWT, karena selalu berpikir untuk bertindak demi kebaikan bersama selulruh masyarakat dimana kita tinggal.
Kita menyadari dalam setiap kehidupan ada yang langsung dan selalu berhubungan dengan kita dan lingkuangan alam semesta dan orang lain, seperti di jalan raya, jika kita melanggar ketentuan yang telah ditentukan oleh penguasa yang mengaturnya, pasti akan merugikan orang yang meng gunakan fasilitas yang sama, jika perbuatan dilakukan pasti akan merugikan orang lain, pasti akan mendapat sangsi apabila pelanggaran saat itu diketahui oleh, petugas yang sedang bertugas disana, atau karena berbagai faktor, sanksi seharusnya diberikan oleh petugas dan diterima oleh orang melakukan pelanggaran dapat saat itu, bisa lolos, dan dianggap tidak melakukan suatu perbuatan pelanggaran sehingga bebas sangsi, tapi sanksi oleh Allah pasti di akhirat nanti.











