BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – SDN Kebun Bunga 3 mengandalkan satu program sederhana namun berdampak besar untuk membentuk budaya bersih LISA, atau Lihat Sampah Ambil. Program ini kini menjadi identitas sekolah dan memainkan peran penting dalam perjalanan mereka menuju Adiwiyata Mandiri.
Tidak ada jadwal khusus, tidak ada pengumuman harian. LISA berlaku sepanjang waktu. Setiap siswa diminta mengambil sampah apa pun yang mereka lihat dan membuangnya ke tempatnya. Pola sederhana ini dirancang untuk membentuk refleks peduli lingkungan, bukan sekadar rutinitas yang dipaksakan.
Kepala Sekolah SDN Kebun Bunga 3, Nor Bayati, menilai LISA sebagai metode paling efektif untuk menanamkan tanggung jawab personal. “Kami ingin kebiasaan itu muncul tanpa diperintah, kalau anak terbiasa mengambil sampah karena kesadaran sendiri, itu artinya program berhasil,” katanya.
Program LISA melebur dengan seluruh rutinitas pagi sekolah. Dari Senin hingga Sabtu, kegiatan seperti upacara, salat dhuha, literasi, English Morning, Jumat Bersih, hingga kegiatan pramuka selalu diakhiri dengan aksi memungut sampah yang terlihat di sekitar mereka. Kebiasaan ini berjalan rutin, bahkan ketika lingkungan sudah tampak bersih.
“Lingkungan bersih bukan alasan berhenti, anak-anak tetap membersihkan karena yang dibangun itu konsistensinya, bukan banyak-banyakan sampah,” ujar Nor Bayati.
Guru dan staf juga ikut memantau kegiatan ini setiap hari. Pengawasan bukan untuk menghukum, tetapi untuk memastikan pola pikir yang ingin ditanamkan bisa terbentuk dengan benar. Anak-anak diajak memahami bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari karakter, bukan perintah sekolah.
Seiring berjalannya waktu, LISA terbukti mengubah cara siswa berinteraksi dengan lingkungannya. Mereka mulai proaktif membersihkan area tanpa menunggu instruksi. Bahkan beberapa membawa kebiasaan itu pulang ke rumah.
Nor Bayati berharap LISA bisa terus bertahan meski nanti program Adiwiyata sudah rampung. “Adiwiyata itu program, tapi LISA harus jadi budaya, kalau sudah jadi budaya, hasilnya akan jauh lebih kuat daripada sekadar penilaian,” ucapnya.
Dengan LISA sebagai fondasi perilaku, SDN Kebun Bunga 3 percaya langkah mereka menuju Adiwiyata Mandiri akan semakin mantap karena perubahan dimulai dari sikap dasar siswanya. (nug/KPO-3)














