Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Sebanyak 1.807 Unit Rumah di Nagan Raya Aceh Rusak Akibat Bencana Banjir

×

Sebanyak 1.807 Unit Rumah di Nagan Raya Aceh Rusak Akibat Bencana Banjir

Sebarkan artikel ini
IMG 20251204 WA0039
BPBD Nagan Raya, Aceh mendirikan tenda di kawasan perbukitan Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, guna menamping 2.510 jiwa warga yang kehilangan tempat tinggal dan terdampak banjir bandang, Kamis (4/12/2025). (Antara/Repro BPBD Nagan Raya)

NAGAN RAYA, Kalimantanpost.com –
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh memastikan sebanyak 1.807 unit rumah milik warga di tiga kecamatan terdiri dari Beutong Ateuh Banggalang, Darul Makmur dan Tripa Makmur, hingga saat ini dalam keadaan rusak akibat terjangan bencana banjir bandang yang terjadi pada Rabu (26/11/2025) pekan lalu.

“Kerusakan rumah warga terparah yaitu berada di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, karena sebanyak 590 unit rusak,” kata Kepala Bagian Protokol Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Arafik Karim, Kamis (4/12/2025).

Kalimantan Post

Ia menyebutkan, dari 1.807 unit rumah yang terkena bencana alam banjir bandang, sebanyak 487 unit rumah dilaporkan rusak berat, 283 unit rumah dalam kondisi rusak sedang, serta rusak ringan sebanyak 1.043 unit rumah.

Ada pun sebaran lokasi rumah yang rusak diantaranya di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang terdiri dari Desa Blang Puuk sebanyak 401 unit rusak berat, 76 unit rumah rusak sedang, 113 unit rusak ringan.

Kecamatan Darul Makmur jumlah rumah rusak berat sebanyak 73 unit, rusak sedang sebanyak 150 unit, rusak ringan sebanyak 760 unit. Kecamatan jumlah rumah rusak berat sebanyak delapan unit, rusak sedang sebanyak 57 unit, rusak ringan sebanyak 170 unit.

“Untuk Kecamatan Tadu Raya sejauh ini belum ada kerusakan rumah warga akibat bencana alam,” kata Arafik Karim menambahkan.

Ia menyebutkan kerusakan ribuan unit rumah milik masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh sejauh ini masih terus dilakukan pendataan sebagai upaya untuk memastikan agar semua rumah yang terdampak bencana alam dapat terdata dengan baik dan maksimal. (Ant/KPO-3)

Baca Juga :  Dokumen hingga Uang Disita KPK dari Rumah Pribadi dan Rumdin SF Hariyanto
Iklan
Iklan