BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Ratusan anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Banjarmasin begitu antusias mengikuti edukasi bertema ‘Menjaga Kesehatan Jantung Para Warga Emas’ yang disampaikan dr Intan Yustika Sari SP, JP (K) FIHA FAs, CC yang berlangsung di Aula Kayuh Baimbai Pemko Banjarmasin, Sabtu (13/12/2025).
“Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan jantung yakni aktif secara fisik seperti olahraga yang teratur dan konsisten, lakukan medical check up teratur,” papar Intan.
Lalu, kata dia, diet sehat dengan menjalani pola makan seimbang, hindari makanan tinggi kolesterol dan terlalu asin atau manis.
“Fokus pada pola hidup sehat, istirahat yang cukup serta jaga kebersihan tubuh,” kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.
Selanjutnya, kata Intan, aktif secara sosial seperti bergabung dengan komunitas, terlibat dalam kegiatan sosial.
Terakhir kontrol faktor risiko jantung yang ada serta jangan merokok.
Intan juga menyampaikan agar anggota PWRI Kota Banjarmasin perlu mengenali gejala jantung diantaranya nyeri dada seperti ditekan benda berat hingga tembus ke punggung.
“Nyeri dapat menjalar ke lengan kiri, leher rahang, bahu maupun hulu hati. Nyeri dada disertai keringat berlebihan, mual, muntah, sesak nafas hingga hilang kesadaran,” paparnya.
Dia juga menjelaskan, kejadian penyakit jantung di Indonesia berdasarkan riset kesehatan dasar, terjado tren peningkatan penyakitan jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen.
“Survei kesehatan Indonesia, tahun 2023 mencatat prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 0,85, sedangkan di Kalimantan Selatan prevalensi penyakit jantung yaitu 0,66 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PWRI Kota Banjarmasin, H Hesly Junianto, SH, MH mengatakan selain kegiatan rutin pengajian juga mendatangkan pakar kesehatan memberikan edukasi ke anggotanya.
“Alhamdulillah hari ini dokter Intan ada waktu bersama kita untuk menularkan pengetahuan tentang masalah kesehatan jantung,” ujarnya.
Ini sesuai dengan tagline dari PWRI ‘Kesehatan sehat, bahagia dan sejahtera. “Rata-rata usia 60 tahun dan yang sampai 80 tahun.
Setelah mengikuti edukasi ini, kata Hesly, mereka harus ada pengecekan kesehatan, jantung dan lain-lain.
“Anggota yang mengikuti acara ini ternyata termotivasi untuk melakukan cek detak jantung dan lain-lain, ” kata Hesly. (ful/KPO-3)














