BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Penonton Indonesia maupun tuan rumah Thailand begitu tegang di set ketiga pertandingan tunggal utama Indonesia asal Banjarmasin, Muhammad Rifqi Fitriadi melawan Maximus Jones yang berlangsung di National Tennis Development Center, Nonthaburi, Sabtu (13/12/2025) sore.
Sebuah pukulan keras Rifqi tak bisa dikembalikan Jones, sehingga pemain kelahiran Banjarmasin, 23 Januari 1999 ini memenangkan pertandingan dengan skor 6-3, 4-6 dan 7-6 (8-6) dengan waktu 4 jam lebih.
Rifqi pun langsung melepas bajunya untuk meluapkan kegembiraan sekaligus beban berat yang dipikulnya. Kemudian pemain nomor satu Indonesia ini mendatangi ibunya, Nor Asiah yang menyaksikan secara langsung Bangkok di pinggir lapangan.
Petenis kebanggaan Urang Banjar ini pun menangis sesunggukan dipelukan ibunya serta abahnya Muhammad Rizani.
Nor Asiah bersama Rizani yang sejak kecil mendampingi Rifqi berlatih di lapangan tenis Dharma Praja Banjarmasin hingga rela ‘berpisah’ anak kesayanganya yang masih belia berguru di Gresik, Jawa Timur, menepuk-nepuk punggung putra bungsunya ini menenangkannya.
Tangis Rifqi ini cukup wajar mengingat dirinya mendapat ‘tekanan’ wasit, linesman bahkan penonton tuan rumah yang mendukung Jones saat pertandingan.
“Wasit, wasit, linesman dan penonton tuan rumah ‘menekan saya. Untung ada abah dan mama di pinggir lapangan, sehingga saya tak terpancing emosi. Kehadiran abah dan mama di Bangkok membuat saya lebih tenang,” ujar Rifqi yang dihubungi di Bangkok.
Apalagi, Indonesia sudah tertinggal 0-1 ketika di tunggal pertama Justin Barki mengakui ketangguhan pemain Thailand Kasidit Samrej 7-6, 4-6, 3-6.
Untuk bisa meraih emas, Rifqi harus mengalahkan Jones yang menempati peringkat 351 ATP, sedangkan Rifqi di posisi 771 ATP atau dunia menambah beban berat dipikulnya. Namun, dirinya mampu menuntasnya dengan baik.
Kemenangan Rifqi pun memotivasi ganda putra Indonesia Justin Barki/Christopher Rungkat mengalahkan pasangan Thailand, Prucha Isarow/Kasidit Samrej 6-3, 6-3.
Indonesia pun meraih medali emas tenis beregu putra sekaligus mengikuti jejak beregu putri yang juga meraih medali emas dengan mengalahkan Thailand 2-1.
Ayah Rifqi, Muhammad Rizani yang dihubungi di Thailand, Minggu (14/4) mengatakan kemenangan putra bungsunya itu karena tampil konsisten dalam pertandingan tersebut.
“Rifqi juga bermain dengan variasi pukulan hingga menyulitkan Jones walau pun mendapat dukungan penonton,” ujar Rizani yang
pensiunan PNS Pemprov Kalsel ini.
Bermain selama 4 jam membuat Rifqi tak diturunkan bermain di nomor ganda bersama Christopher Rungkat.
“Bermain cukup melelahkan membuat kondisinya fit lagi untuk bermain di ganda putra,” paparnya.
Sementara itu Rifqi masih bertanding di nomor tunggal putra dan melaju ke semifinal, sedang di ganda putra berpasangan dengan Christopher Rungkat hari ini, Selasa (16/12) akan bertanding di perempatfinal melawan bin Muhammad/Yew Chan dari Singapura.
“Harapan untuk Rifqi bermain konsisten dan fokus serta mohon doa warga Kalsel agar anak saya bisa memberikan terbaik buat Indonesia,” pungkasnya.
Rifqi sendiri di SEA Games 2023 di Kamboja lalu meraih medali emas nomor bergengsi tunggal putra.
Di final, pemain asli Urang Banjar ini mengalahkan petenis Vietnam unggulan pertama, Ly Hoang Nam dua set langsung dengan skor 6-4, 6-1. (ful/KPO-3)














