RANTAU, Kalimantanpost.com – Upaya memperkuat gerakan literasi berbasis kearifan lokal terus didorong di Kabupaten Tapin.
Ketua TP PKK yang juga Bunda Literasi Tapin, Hj Faridah Yamani, menegaskan pentingnya peran pegiat literasi dalam membangun budaya belajar di tengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Faridah Yamani saat menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Pemberdayaan Pegiat Literasi yang dirangkaikan dengan peluncuran buku antologi berbasis budaya Tapin, di Auditorium Harapan Cerdas, Rantau, Selasa (30/12/2025).
Menurut Faridah, buku antologi yang diluncurkan tidak sekadar kumpulan tulisan, melainkan hasil kerja kolektif pegiat literasi yang aktif bergerak di lapangan.
“Ini adalah bukti bahwa potensi literasi di Tapin ada, tumbuh, dan perlu terus difasilitasi,” ujarnya.
Ia menyebutkan, sebanyak 31 penulis dan pegiat literasi terlibat dalam penyusunan antologi tersebut. Keterlibatan mereka menjadi catatan penting yang dapat didokumentasikan, dipublikasikan, serta dijadikan referensi untuk pengembangan kegiatan literasi ke depan.
Faridah menekankan, peran pegiat literasi saat ini tidak lagi terbatas pada kegiatan membaca dan menulis. Lebih dari itu, mereka menjadi penggerak utama dalam menumbuhkan budaya belajar dan berpikir kritis di masyarakat.
“Pemerintah daerah melalui Dinas Perpustakaan tentu memberikan dukungan pembinaan, layanan koleksi, dan kerja sama dengan komunitas. Namun penggerak utamanya tetap para pegiat literasi yang bekerja langsung di tengah masyarakat,” katanya.
Ia berharap, bimbingan teknis ini menjadi titik awal penguatan kolaborasi antarpegiat, sekaligus mendorong gerakan literasi di Kabupaten Tapin agar berjalan lebih konsisten dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tapin, Rosaria Sari mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pegiat literasi sekaligus memberikan ruang apresiasi bagi penulis lokal.
“Peluncuran antologi ini diharapkan dapat memperkaya khasanah literasi daerah serta menjadi sarana promosi budaya Tapin melalui karya tulis,” ujar Rosaria.
Ia menambahkan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah akan terus mendorong penguatan ekosistem literasi melalui pelatihan, pendampingan komunitas, serta dukungan terhadap karya-karya penulis lokal.(abd/KPO-4)














