RANTAU, Kalimantanpost.com — Kepolisian Resor Tapin mencatat tren positif keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sepanjang 2025. Jumlah kejahatan turun dari 237 kasus pada 2024 menjadi 199 kasus pada 2025 atau berkurang 16,03 persen.
Di saat yang sama, kinerja penegakan hukum menunjukkan perbaikan dengan peningkatan penyelesaian perkara.
Hal itu disampaikan Kapolres Tapin AKBP Weldi Rozika pada Rilis akhir tahun 2025 Polres Tapin, Rabu (31/12/2025), di Ruang Loby Polres Tapin.
Pers Rilis Akhir Tahun 2025 Polres Tapin dihadiri Wakapolres Tapin Kompol Aunur Rozaq, Kabag Ops Kompol Ismat Wahyudi, Kasat Reskim AKP Galih Putra Wiratama, dan Kasat Lantas AKP Karmain.
Kapolres Tapin AKBP Weldi Rozika menyampaikan, total gangguan kamtibmas juga menurun dari 244 menjadi 208 kejadian atau turun 13,31 persen.
“Penurunan ini mencerminkan efektivitas langkah preventif dan penegakan hukum yang lebih terarah,” ujarnya
Selain penurunan jumlah kejahatan, tingkat penyelesaian perkara naik signifikan. Pada 2024, Polres Tapin menyelesaikan 164 perkara, sementara pada 2025 meningkat menjadi 202 perkara atau naik 23,17 persen. Namun persentase penyelesaian perkara bahkan melampaui 100 persen karena penyelesaian kasus tunggakan tahun sebelumnya. Risiko penduduk terkena kejahatan turut menurun 16,26 persen.
Namun, sejumlah kasus menonjol menunjukkan dinamika yang perlu diantisipasi. Kasus pembakaran tercatat satu kejadian pada 2025. Kasus perkosaan meningkat dari satu menjadi tiga perkara.
Pencurian dengan pemberatan naik dari 13 menjadi 16 kasus. Sebaliknya, penganiayaan berat dan pencurian dengan kekerasan menurun, sementara pembunuhan relatif stabil empat kasus.
Kecelakaan Lalu Lintas Turun Tajam
Di sektor lalu lintas, Polres Tapin mencatat penurunan signifikan. Jumlah kecelakaan turun dari 43 kejadian pada 2024 menjadi 30 kejadian pada 2025 atau menurun 30,2 persen.
Korban meninggal dunia berkurang dari 18 menjadi 10 orang atau turun presentasi 44,4 persen Kerugian materiil juga merosot drastis dari Rp155,4 juta menjadi Rp34,45 juta atau turun 77,8 persen.
Penurunan terjadi pada seluruh jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan, termasuk sepeda motor, mobil, dan kendaraan besar.
“Data ini menunjukkan dampak nyata dari peningkatan patroli, edukasi, dan penegakan hukum lalu lintas,” kata Weldi.
Sementara Satuan Narkoba Polres Tapin mengungkap 55 laporan polisi pada 2025. Seluruh 53 perkara yang masuk pada tahun berjalan telah ditangani, dengan barang bukti sabu seberat 714,09 gram meningkat hampir dua kali lipat dibanding 2024. Barang bukti ekstasi dan ganja menurun.
“Jumlah tersangka dewasa relatif stabil, namun terdapat dua tersangka anak yang menjadi perhatian khusus, “ungkapnya.
Sehubungan dengan data penanganan perkara tahun 2025, bahwa masih terdapat 18 Laporan Polisi (LP) yang dalam proses penanganan. Hal tersebut dikarenakan sebagian LP dilaporkan pada akhir tahun, khususnya Desember 2025, sehingga proses penyelesaiannya dilanjutkan pada tahun 2026 sesuai dengan tahapan penyelidikan dan penyidikan yang berlaku.
Kapolres Tapin memastikan, seluruh LP tersebut tetap ditangani secara profesional, proporsional, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta menjadi perhatian dalam rangka penegakan hukum yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Jadi seluruh perkara masuk dalam LP, tetap ditangani seluruh perkara tetap ditangani profesional dan sesuai ketentuan perundang-undangan berlaku,” tegasnya.
Penurunan kejahatan dan kecelakaan adalah modal penting, tetapi peningkatan kualitas penanganan perkara dan pencegahan tetap menjadi prioritas. Sesuai dengan moto kepolisian, “Polri untuk Masyarakat”. (abd/KPO-4)














