BANJARMASIN, KP – Pelaksaan pembangunan tiga Jembatan Sungai Lulu masing-masing Jembatan Sungai Gardu 1, Gardu 2 dan II tergantung hasil pembebasan Pemko Banjarmasin yang hingga kini masih belum selesai.Padahal masalah dana untuk pembangunan sudah dianggarkan di PUPR Propinsi Kalsel.
“Kita ingin mengakomodir banyaknya keluhan masyarakat yang macet hingga bertahun-tahun, akhirnya Pemerintah Propinsi melalui PUPR Kalsel sudah menganggarkan tahun 2019 dan kini untuk kelancaran masih menunggu pembebasan Pemko Banjarmasin,’’ungkap Kepala Bappeda Kalsel Ir H Nurul Fajar Desira Ces kepada wartawan, belum lama ini.
Ia juga sangat mengapresiasi Pemerintah Kota melalui Dinas Cipta Karya dan Pemukiman yang sudah melakukan rapat dan bertekat melakukan pembebasan. Bahkan juga sepakat untuk mewujudkan harapan masyarakat dengan melakukan pelebaran Jalan dan pembangunan, namun jika belum ada kesekapatan pembebasan tentu belum tahu bagamana kelanjutan pembangunan.
Seperti diberitakan sebelumnya PUPR Provinsi Kalsel juga Pemerintah Kota dalam Hal ini Cipta Karya dan Perkim dengan tahap awal melakukan peninjuan lokasi rencana pembangunan sekaligus untuk melakukan Review Design pembangunan kembali, karena data yang dimiliki rencana pembangunan Jembatan Sungai Lulut 1, 2, dan 3 tahun 2012, sehingga sebelum dilakukan pembangunan harus ditinjau lapangan guna melihat perkembangan dan fakta terbaru.
“Kita sedang bersama-sama dengan PUPR Pemerintah Propinsi Kalsel dengan Pemko Banjarmasin melakukan perbaikan desain supaya pembangunan Jembatan yang direncanakan tahun 2019, ini bisa dilaksanakan dan dikerjakan sesuai dengan rencana,’’ungkap Kabid Bina Marga PUPR Kalsel Yasir Toyip ST, disela-sela peninjuan Jembatan Sungai Lulut 1, 2, dan 3, di Pengambangan dan Sungai Lulut Banjarmasin, belum lama ini.
Didampingi stap dari PUPR H Adi Martin ST,MT , Lurah Sungai Lulut H Umar Rahman ST, MT, dan dari PUPR Kota Banjarmasin H Rustam, Dinas Cipta Karya dan Perumahan Muhammad Rusni Sos, juga tim pembebaan lainnya, Yasir mengatakan kalau tahap awal memang masih cek lokasi dan perbaikan design terbaru lagi.
Sedangkan Dinas Cipta Karya dan Pemukiman yang diwakili Muhammad Rusni Sos mengatakan memang untuk biasaya pembebasan sudah dianggarkan dan diharapkan tahun ini yang akan dikerjakan 2019 dan disusul tahun depan yang masih dalam perencanaan. “Pada prinsipnya kalau pembebasan tergantung hasil nego di lapangan,’’ungkap Rusni lagi.
Sedangkan hasil survey di lapangan terbaru untuk pelebaran jembatan Gardu Pertama dari perbatasan Kelurahan Pengambangan dan Sungai Lulut sebanyak 23 warga, kemudian Gardu di wilayah Sungai Lulut 17 warga dan untuk lokasi di Jembatan Gardu 3 sebanyak 12 rumah yang harus dibebaskan.
“Kita saat ini masin mensosialiasikan dan melakukan cek lapangan bersama PUPR Propinsi, Lurah dan PUPR Kota dengan harapan bisa dilakukan koordinasi dengan baik dan pelaksaan pembangunan lancar dan aman,’’ungkap Muhammad Rusni Sos yang beberapa kali pernah menjabat lurah di Banjarmasin ini. (vin/K-5)