BANJARMASIN, KP – Pembangunan taman edukasi di depan pusat perbelanjaan Duta Mall sudah bisa dinikmati masyarakat. Namun taman yang dilengkapi fasilitas wifi ini justeru dipertanyakan komisi III DPRD Kota Banjarmasin.
Kenapa pihaknya pertanyakan, kata Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Muhammad Isnaeni SE, karena pembangunan taman edukasi itu sebelumnya tanpa ada koordinasi dengan pihak dewan.
“Padahal lahan yang difungsikan adalah aset daerah atau milik Pemko Banjarmasin yang telah dikerjasamakan dengan pihak ketiga,’’ ujarnya saat rapat kerja dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Jumat (11/10).
Ditandaskannya, terhadap aset milik daerah yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, dialih fungsikan dijual atau ditukar guling sesuai ketentuan dan peraturan sebelumya harusnya sepengetahuan dan mendapat persetujuan pihak dewan.
Persoalan lain, ungkap Isnaeni, di lahan eks SDN Simpang Ulin yang kemudian direlokasi ketempat lain itu sesuai rencana awal oleh Pemko Banjarmasin akan dibangun pusat penjualan souvenir.
“Tapi kenapa kemudian berubah dan apa urgensinya untuk menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),’’tandas Muhammad Isnaeni.
Anggota dewan empat periode dan terkenal vocal ini menilai, terlepas dibangunnya taman edukasi itu untuk menunjang program smart city Banjarmasin dinilainya secara tidak langsung menguntungkan pihak Pusat Perbelanjaan Duta Mall.
Menanggapi sorotan komisi III, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Mukhyar menjelaskan, anggaran pembangunan taman edukasi tersebut sama sekali tidak menggunakan dana APBD.
“Karena pembangunannya dikerjasamakan dengan pihak ketiga dan sebagai kompensasinya pihak ketiga membangunan video tron di beberapa titik dalam wilayah Kota Banjarmasin,’’ ujar Mukhyar.
Menyinggung apakah ada persetujuan dari dewan mengingatkan lahan yang dibangun taman edukasi dan dikerjasamakan dengan pihak ketiga itu merupakan aset daerah, Mukhyar enggan mengomentari lebih jauh dengan alasan karena bukan tugas dan wewenang instansi dipimpinnya.
Sebelumnya, lahan milik Pemko Banjarmasin di Jalan Simpang Ulin, lebih tepatnya depan Pusat Perbelanjaan Duta Mall tersebut cukup lama tak terpakai dan sempat dijadikan lahan parkir.
Pada pertengahan Juni lalu Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina bersama dengan pihak investor PT Jaya Visi Abadi (Java) melakukan penandatangan MOU kerjasama untuk pembangunan taman edukasidi lahan tersebut.
Menurut Ibnu Sina, dengan dibangunnya taman edukasi diharapkan bisa menjadi sebuah perkembangan perekonomian di Kota Banjarmasin dengan masuknya investasi khususnya di sektor swasta.
“Sekaligus diharapkan bisa menjadi taman cerdas dan taman yang menunjang program smart city Banjarmasin,’’ ujar walikota Ibnu Sina.
Pembangunan taman edukasi tersebut diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp3 Miliar. Di lokasi ini juga disediakan fasilitas yang tidak pernah ada di kota lain di Indonesia, yaitu Wifi Trash Bin, dimana untuk membayar Wifi tersebut warga harus membayarnya dengan menggunakan sampah. (nid/K-5)