Kasongan, KP- Pemerintah Kabupaten Katingan seharusnya jeli dengan keluh kesah masyarakat di Katingan, khususnya Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai selama ini masih banyak ketertinggalan dari daerah atau kecamatan lainnya di Katingan.
Diantaranya dalam bidang pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, tranfortasi baik antar Kecamatan maupun Kecamatan menuju ibu kota Kabupaten Katingan.
“Masyarakat di daerah Selatan ini sangat tertinggal baik di bidang pembangunan infrastruktur maupun bidang tranfortasi,” kata Anggota DPRD Katingan Firdaus kepada sejumlay Wartawan Senin (21/10) di Kasongan.
Menurut Firdaus, akses tranfortasi sangat berpengaruh terhadap kemajuan kehidupan masyarakat di Selatan Katingan, dimana kondisi cuaca buruk mayarakat tak bisa melalui jalur laut menuju Kabupaten, ditambah lagi mahalnya biaya tranfortasi mengunakan jalur air dengan speed boat mencapa biaya sebesar Rp.300 ribu untuk sekali jalan.
“Saya berharap pemerintah dapat menyediakan tranfortasi air bersubsidi bagi masyarakat,” ujara Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut
Saat ditanya terkait sektor pertanian di dua Kecamatan itu, Ia membeberkan sulitnya proses pemasaran hasil -hasil pertanian disana dan sulit mendapatkan pupuk bersubsidi maupun yang non subsidi, ditambah lagi sulitnya membawa hasil pertania untuk dijual keluar daerah.
“Seharusnnya pemerintah mendorong dan memperhatikan hal ini, ” ucap Anggota DPRD Katingan dari Dapil II meliputi Kecamatan Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang dan Tasik Payawan.
Ia berharap, Hendaknya Pemerintah daerah paham dan mengerti terkait keluhan masyarakat ini, Yang tentunya akan dilihat dari berbagai program dan kegiatan pembangunan tertuang dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni tahun 2020 medatang, Apakah ada atau tidak yang menyentuh kepada keluhan masyarakat selatan selama ini,” Saya akan lihat diusulan pembahasan APBD murni nanti,” timpalnya. (ISN/K-8)