KOTABARU, KP – Sahlan (46) dan Salman (30), nelayan Desa Rampa lama RT 10, Kecamatan Pulau Laut Utara, terombang ambing mengapung di laut selama 3 jam.
Pasalnya, perahunya karam diterjang gelombang, sesaat setelah bertolak ke laut mencari ikan, pada Minggu (8/12) subuh sekitar jam 5. 30 Wita di perairan laut Tanjung pemancingan.
Dari keterangan, dua nelayan tersebut terombang-ambing titik kordinat S. 3°05’ 040’ S 116’ 32’ 283’ E.
Kasubag Humas Polres Kotabaru Iptu Gatot mewakili Kapolres AKBP Andi Adnan membenarkan peristiwa tersebut.
Melalui press releasenya, ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Minggu (8/12) sekitar pukul 05.30 Wita, saat Sahlan dan Salman berangkat mencari ikan.
Memasuki perairan luar Tanjung Pemancingan, perahu dua nelayan tersebut kemasukan air, karena angin kencang dan gelombang tinggi.
“Seketika itu juga perahunya karam. Selanjutnya, keduanya berusaha menyelamatkan diri dengan berenang di laut menggunakan pelampung seadanya, galon dan ember, sambil mencari pertolongan,” terang Gatot.
Selama kurang lebih 3 jam terombang ambing di tengah laut, beruntung kemudian ada Kapal TB. Buma Agata melintas di perairan tersebut dan melihat korban, sedang berenang di laut.
Lalu Kapten kapal TB. Buma Agate, Mulalinda Manopo ( 45 ), dibantu mualim II Crispiter, (30), langsung labuh jangkar memberikan pertolongan kepada para korban dan mengevakuasi ke Kapal TB. Buma Agate.
“Dua nelayan tersebut berhasil naik kapal dalam keadaan selamat dan sehat,” kata Iptu Gatot.
Setelah itu, kapten Kapal kemudian menghubungi agen yang berada di Kotabaru, untuk memberitahukan menemukan dua nelayan rampa yang perahunya karam di Perairan luar Tanjung Pemancingan.
Atas laporan tersebut, Sat Polair Polres Kotabaru segera mendatangi TKP menggunakan sarana apung Kapal KP. XIII – 40 – 1006 untuk mengevakuasi korban di atas Kapal TB Buma Angate menuju kantor Satpol air.
“Tidak disampaikan berapa kerugian yang dialami kedua nelayan yang perahunya karam,” tandasnya. (andi/K-4)