Banjarmasin, KP – Di tengah masyarakat luas, banyak yang beranggapan bahwa politik itu kotor dan negatif. Persepsi ini tentu berbahaya, karena akan membuat masyarakat apatis terhadap politik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Bidang Politik, Kelembagaan dan Pemerintahan Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB), sekaligus Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin, Matnoor Ali, saat digelar pengajian rutin di Kantor Sekretariat KKB di HKSN, Banjarmasin, Sabtu (25/1/2020) lalu.
Materi yang dikupas cukup menarik, yakni esensi politik dan manfaatnya terhadap masyarakat. Hadir langsung Ketua KKB, H Abdi Nur Sulaiman ditengah puluhan jamaah yang sebagian besar merupakan keluarga besar KKB.
Menurut Matnoor Ali, tema ini diangkat agar masyarakat mengerti dan paham bahwa politik itu tak selalu berkonotasi negatif dan kotor.
Definisi politik, jelas Matnoor, untuk meraih kekuasaan sesungguhnya, bukan berarti dilakukan untuk hal tidak baik. Melainkan, demi mendapatkan keleluasaan dalam merealisasikan ide dan pikiran untuk kebaikan bersama.
“Di Indonesia menganut politik demokrasi, dan untuk bisa menerapkan ide serta pemikiran terbaik untuk masyarakat, dimulai dengan memiliki keleluasaan tersebut,” terangnya.
Dia tak memungkiri, jika politik kotor dan politik negatif untuk mendapatkan keuntungan melalui kekuasaan itu memang ada. Namun, ia pun menegaskan, bahwa tak berarti seluruh unsur politik melakukannya.
Sedangkan, H Abdi Nur Sulaiman yang akrab disapa H Iyun mengatakan, tema tersebut sangat tepat dikupas pada tahun politik saat ini, sekaligus sebagai pembelajaran bagi masyarakat.
Ia menuturkan, ruginya jika masyarakat salah dalam memahami esensi dan pentingnya politik. Terutama, dalam memanfaatkan haknya sebagai pemilih.
“Gunakan hak suara kita dengan datang ke TPS. Itu merupakan peran masyarakat dalam berpolitik, memilih pemimpin yang tepat sesuai nurani. Seorang pemimpin yang dapat mengatur negara dan daerah demi kesejahteraan masyarakatnya,” tandas H Iyun.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Hermansyah ditengah masyarakat yang mengikuti pengajian rutin KKB tersebut (opq/KPO-2)