Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kabar BanuaTapin

Tapin Petakan Kawasan Rawan Bencana

×

Tapin Petakan Kawasan Rawan Bencana

Sebarkan artikel ini
hal 16 Tapin 35 klm 4
ASN BPBD TAPIN - Bersama relawan saat lakukan apel kesiap siagaan bahaya bencana alam khususnya bencana Banjir, Tanah longsor dan Angin Puting Beliung. (KP/Ist)
Kop Tapin

Rantau, KP – Menghadapi musim hujan dan cuaca ekstrim tahun ini Pemerintah kabupaten (Pemkab) Tapin petakan beberapa kawasan bencana khususnya banjir, puting beliung dan tanah longsor.

Melaui Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Tapin kini mulai memetakan beberapa kawasan yang rawan terjadinya bencana khususnya banjir, angin puting beliung dan tanah lonsor.

Kalimantan Post

Menurut kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) kabupaten Tapin H. Said Abdul Nasir belum lama tadi di Rantau mengungkapkan bahwa pihaknya kini telah memetakan sejumlah kawasan yang rawan terjadi bencana khususnya banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

Untuk bencana banjir yang rawan terjadi antara lain adalah pada kawasan sepanjang jalur sungai Tapin yaitu dari kecamatan Piani, Bungur, Tapin Utara hingga kecamatan Bakarangan serta kecamatan Binuang.

Sedangkan untuk tanah longsonr setiap tahunnnya terjadi pada kawasan pegunungan yakni kecamatan Piani, Salam Babaris, Hatungun dan Binuang. “ Khusus untuk angin puting beliung biasanya terjadi pada kecamatan Candi Laras Selatan (CLS), kecamatan Candi Laras Utara (CLU) dan kecamatan Binuang.” Ungkap H. Said Abdul Nasir kepada sejumlah wartawan di aderah ini.

Dikatakannya pula oleh H. Said bahwa disaat musim hujan atau cuaca ekstrim saat ini yang diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Maret 2020 mendatang beberapa kawasan di wilayah kabupaten Tapin tersebut dilakukan pemantauan dan informasi oleh sukarelawan di lapangan melalui komunikasi radio maupun alat komunikasi HP dan informasi dari Badan meteororologi di Banjarbaru serta lainnya.

“Khusus mengenai banjir kita ada peringatan dini yang disampaikan oleh para sukarelawan yang memantau kondisi air sungai Tapin, apabila kondisi air sungai Tapin di wilayah kecamatan Piani mulai menaik maka diperhitungkan selama delapan jam air sungai akan sampai ke wilayah kota Rantau,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pelayanan Adminduk Terintegrasi di Tapin Selatan

Menyikapi permasalahan ini maka semua petugas BPBD dan relawan bersiap siaga untuk memantau kawasan yang akan terjadi banjir, dan apabila kondisi air banjir meremdam kawasan baik permukiman warga atau fasilitas umum lainnya maka akan dibuatkan tenda-tenda darurat penampungan warga dan dapur umum.

Menghadapi kondisi cuaca dan bencana alam saat ini pihaknya sudah melakukan penyusunan kajian resiko bencana dan rencana penanggulangan bencana di Kabupaten Tapin, hal ini sudah merupakan kegiatan tahunan BPBD dalam memberikan laporan dan menyusun kajian bencana dalam deteksi dini bencana di Kabupaten Tapin.

Kajian bencana diantaranya menyusun resiko dan memetakan resiko bencana serta memetakan multi ancaman daerah dan potensi ancaman bencana yang dapat terjadi. “ Kajian ini untuk mendukung BPBD Kabupaten Tapin dalam penyusunan Kebijakan terkait penanganan bencana daerah serta untuk mendukung Pemerintah Daerah dalam singkronisasi kebijakan penanganan bencana ditingkat nasional,” ungkapnya.

“Bagaimanpun bencana adalah hal yang dapat meresahkan dan ancaman bagi kelangsungan pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Tapin, untuk itulah perlu keseriusan dalam penanganan bencana,” pungkasnya. (ari/K-6)

Iklan
Iklan