Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

Kemunculan Imam Mahdi

×

Kemunculan Imam Mahdi

Sebarkan artikel ini

Oleh : Andi Nurdin Lamudin.
Praktisi hukum dan Pengamat Sosial Budaya

Bahwa diriwayatkan dari ummu Salamah ra bahwa ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Al-Mahdi dari keturunan Fatimah”. (HR Abu Dawud No. 4284, Ibnu Majah No. 4086 dan dianggap shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Ibn Majah No. 3301 dan Al-Jami’ Ash-Shaghiir No. 6610).

Baca Koran

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra bahwa ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, dunia tidak akan musnah kecuali orang Arab dikuasai seorang lelaki dari Ahli Baitku yang namanya sama dengan namaku”. (HR At-Tirmidzi No. 2230 dan telah dianggap shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi No. 1818).

Telah diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra, bahwa ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, Seandainya tidak tersisa dari dunia kecuali satu hari, maka Allah akan memanjangkan hari itu sampai Dia mengutus seorang lelaki dariku atau dari Ahli Baitku yang namanya menyerupai namaku dan nama ayahnya menyerupai nama ayahku, ia memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya telah dipenuhi kedzaliman dan kecurangan”. (HR Abu Dawud No. 4282 dan Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabiir, Ibnu Hibban No. 6824 dan telah dianggap shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud No. 3601).

Bahwa menurut Ibnu Al-Atsir mengatakan. “Yang dimaksud dengan gudang dalam sebuah hadist adalah gudang Ka’bah. Tiga putra seorang khalifah bertengkar memperebutkannya sehingga pada akhir zaman muncullah Al-Mahdi dari kawasan Timur”. Sebelumnya oleh seseorang yang bernama Ats-Tsauban ra bahwa ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, akan berebut gudang kalian tiga orang yang semuanya anak dari seorang khalifah. Namun, semuanya tidak mendapatkan apa yang diperebutkannya itu. Maka muncullah kelompok dari Timur, dengan bendera hitam, Apabila kamu melihatnya, maka berjanji setialah kepadanya, karena ia adalah khalifatullah (Al-Mahdi) yang mendapatkan petunjuk”. (HR Ibnu Majah No. 4084 dan Al-Hakim).

Baca Juga :  Warisan dan Tantangan untuk Wali Kota Hanyar

Ibnu Al-Atsir menambahkan, “Al-Mahdi didukung oleh bangsa Timur dengan mendirikan kesultanan dan memperkokoh piranti pirantinya. Bendera yang mereka gunakan adalah berwarna hitam, suatu warna yang menunjukkan ketawadhu’an karena bendera Rasulullah SAW adalah juga berwarna hitam yang dinamakan Al-‘Aqab”.

Maka oleh karena itu munculnya imam Mahdi pasti akan terjadi, yang merupakan dari kepercayaan di dalam Islam, yang berhubungan dengan turunnya nabi Isa ke muka bumi ini. Di mana Isa as akan menjelaskan kepada mereka yang percaya padanya, bahwa apa yang diturunkan pada Alqur’an adalah benar, bahwa dirinya bukan anak Tuhan. Karena Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan. Bahwa apa yang diharamkan di dalam Alqur’an telah ia tetapkan juga haram, seperti makan daging babi dan anjing dan mengharamkan minuman yang memabukkan, serta juga memerintahkan untuk berkhitan.

Maka oleh karena itu, tiga agama langit yang telah diturunkan kitabnya, akan mencapai titik temu dan penyelesaian. Kitab Taurat yang telah diturunkan kepada Musa as, kemudian mengalami perubahan oleh kaum Yahudi dan telah mengubahnya menjadi kitab yang bernama Talmud. Di mana kitab Talmud itu telah mengangkat ras Yahudi sedemikian tinggi, yang tidak berlaku bagi ras lain. karena itulah ketika nabi Muhammad SAW dari bangsa Arab, mereka tidak mengikuti iman tersebut. Tetapi berpegang kepada Talmud, di mana hanya ras Yahudi yang patut mengendalikan muka bumi ini. Maka dengan demikian, mereka menganggap bangsa Arab tidak patut untuk memimpin dunia. Mereka menganggap bahwa mereka hanya berpegang kepada nabi dari bangsa Yahudi semata.

Maka terjadilah keanehan akhir-akhir ini seperti di Indonesia. Dimana seakan akan bangsa Arab, ingin dipisahkan dengan Islam. Padahal Nabi Muhammad SAW, adalah bangsa Arab, serta Alqur’an juga diturunkan dengan berbahasa Arab (surat Yusuf ayat 2). Karena itu bahasa Arab tidak bisa dipisahkan dari Alqur’an. Memang pada dasarnya para ahli bait, setelah Islam dengan penyebarannya, kebanyakan meninggalkan arab saudi. Mereka banyak di daerah Irak dan Iran. Karena para ahli bait memang keluar untuk berdakwah sehingga meninggalkan Arab Saudi.

Baca Juga :  ERA GLOBAL

Karena itu sepatutnya jika ada seorang pemimpin dari ahli bait yang kemudian mengendalikan ummat Islam, yang memang para ahli bait yang sepatutnya menjadi raja atau imam yang mengendalikan pasukan kaum Muslimin itu. Sebagaimana doa dari nabi Ibrahim, yang kemudian keturunannya menjadi imam dan pemimpin orang yang taqwa. Dari Siti Hajar kemudian melahirkan Ismail dan Muhammad SAW dari bangsa Arab. Keluarga Ibrahim yang diberkati dan dimuliakan, sebagai pemimpin orang yang taqwa. Juga telah menjadikan doa dan shalawat, bagi Muhammad SAW dan keluarganya. Bahwa keturunan Nabi Muhammad SAW itu terjaga, yang akan menjadi Imam Mahdi untuk menyelesaikan persengketaan sesama Muslim dan semua manusia, untuk menciptakan keadilan dan pengendalian pada Mekkah dan Madinah.

Adapun masalah mazhab, semuanya terjadi karena memang ada sejarahnya. Dimana Ali berpegang dengan ahli bait, dari keturunannya yang memang telah banyak hidup bersama dengan Rasulullah SAW. Bahwa memang sepatutnya jika para raja dan imam itu dari ahli bait. karena mereka mempunyai darah, yang mengalir untuk membina ketaqwaan dan membina ummat Islam. Jika kita melihat kepada raja dan tokoh Jepang, Inggris, Perancis dan juga Belanda. Mereka juga mempertahankan raja dan keturunannya untuk selalu menjadi pemimpin bangsa mereka. Tidak patutkan raja dan imam kita ummat Islam dari keturunan ahli bait?

Iklan
Iklan