HARGA BERAS – Memasuki akhir tahun ini harga beras lokal paling stabil didukung pasokan yang sangat berlimpah dari sentra penghasil, beras yang paling banyak dibeli warga jenis Siam karena harganya paling terjangkau kantong warga. (Kp/Hifni)
BANJARMASIN, KP – Terhitung 2 tahun terakhir ini harga sembako paling stabil yakni beras walaupun harga sembako lain mulai bergerak naik jelang tutup tahun ini dengan alasan stok yang mulai terganggu seperti telur, bawang, ayam ras potong, bawang dan cabai-cabaian.
Memasuki perayaan bulan keagamaan Maulid, menurut penuturan beberapa pedagang beras sejumlah pasar tradisional Banjarmasin hingga saat ini masih sangat stabil dari beras lokal Unus Siam Rp 10 ribuan dan paling dicari warga.
H Sani penjual beras dikawasan Teluk Dalam menjelaskan, permintaan beras lokal khususnya yang harga murah mengalami kenaikan permintaan seperti beras jenis Siam dengan harga Rp8 ribu per liter menjadi pilihan warga perkotaan dengan kondisi serba sulit saat ini sedangkan mereka yang mampu lebih memilih beras jenis Unus Mutiara Super Rp12 ribu per liternya.
Bertahannya harga beras lokal hingga saat ini karena didukung pasokan cukup berlimpah dari sentra penghasil seperti Kabupaten Banjar, Batola Anjir dan Alu-Aluh baik itu beras jenis Pandak asal Barabai, Unus asal Gambut dan Siam, Unus Mayang hingga beras Ganal yang harganya paling terjangkau.
“ Kami berharap pedagang harga beras lokal bisa bertahan hingga memasuk tahun baru nanti pedagang diuntungkan bila harga beras stabil penjualan akan meningkat seperti sekarang,” jelasnya.
Biasanya beras-beras murah ini dibeli penjual makanan siap saji kaki lima, penjual lontong dan nasi kuning serta bubur ayam mereka membeli diatas puluhan liter setiap harinya sangat membantu kami sebagai pedagang eceran.
Biasanya pembeli yang datang ketempat kami ini mengambil dengan karungan atau puluhan liter karena ditempat kami semua jenis beras lokal lengkap tersedia dari beras Ganal, Siam Pandak hingga Unus Mutiara tinggal pilih dari warga saja, bahkan membeli dalam jumlah besar hingga 1 mobil pikup tetap tersedia berasnya,” kata Syaiful penjual beras muara kelayan..
Pasokan beras yang kami dapat dari Aluh-Aluh dan Anjir Batola sehingga berapapun yang kami minta selalu diantar baik menggunakan mobil truk atau naik angkutan sungai jukung tiung karena tahun ini hampir tidak ada yang gagal panen.
Ditambahkannya, bertahannya harga beras lokal ini secara bertahap dari beras kualitas bagus Unus Mayang hingga beras Ganal yang dibeli kalangan menengah kebawah setiap harinya. “ Saya prediksi puncak harga beras lokal tidak akan terdongkrak naik beberapa bulanan ini karena pasokan dan stok yang cukup melimpah apalagi Dolog Kalsel selalu siap melakukan oprasi pasar murah (OP) dibeberapa titik pasar tradisional jika harga beras terdongkrak naik,” sebutnya.
Namun info yang didapat sejumlah pedagang disini dari petugas Bulog Banjarmasin beras kondisi stoknya sangat berlimpah sehingga harganya tidak akan ada gejolak hingga beberapa bulan kedepan.
Fadli penjual beras di kawasan Muara Kelayan lainnya menuturkan, sampai bulan Nopember ini harga beras fremium masih stabil tidak ada gejolak harga naik dalam beberapa minggu ini karena saat ini sudah masa panen dibeberapa sentra penghasil beras.
Adapun beras yang masuk dikawasan Muara Kelayan seperti dari Anjir Barito Kuala yang sedang berakhir panen beberapa waktu yang lalu, Tabung Anen hingga Aluh-Aluh Kabupaten Banjar biasanya para penjual datang dengan menggunakan perahu besar atau klotok tiung dengan muatan 4 hingga 6 tone sekali angkutnya menjual berasnya.
Selain permintaan beras lokal juga terjadi kenaikan pada beras Jawa apalagi harganya sangat terjangkau untuk semua merk dari harga Rp8 ribu sampai Rp9 ribu per liternya karena warga perantauan lebih menyukai beras polen ini,” tambah Padli. (hif/K-7)