PALANGKA RAYA, KP — Selain itu, naiknya harga BBM dunia berimbas pada naiknya BBM nonton subsidi akan mempengaruhi inflasi bulan depan paparnya pada pertemuan bulanan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng, Jum’at (2/11).
Sementara itu Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Kalteng Catur Winarni juga mengungkapkan perubahan iklim dari musim kemarau ke musim penghujan, tan menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi
Dampaknya pelayaran laut terganggu, sehingga angkutan barang kurang lancar, distribusi sembako juga terlambat menyebabkan naiknya inflasi.
Dijelaskan Nopember ini memasuki musim hujan, dan puncaknya akan terjadi bulan Desember. Masa itu warga harus waspada terjadinya angin kencang dan pohon tumbang, petir dll.
Bank Indonesia memprediksikan angka inflasi bulan Oktober nopember berkisar antara 0,1 persen hingga 3 persen. Pasalnya menjelang akhir tahun belanja barang konsumsi akan meningkat dan harga bergerak naik.
Meski demikian, sejumlah stok kebutuhan pokok di Kalteng seperti beras, dan barang kosumsi lainnya teraedia cukup, distribusi langsung lancar. Ketersedian beras di gudang dolok mencapai 9.098 ton cukup untuk beberapa bulan ke depan.
Sedangkan untuk bulan Oktober lalu Kalteng telah mengalami inflasi mencapai 0,19 persen yang disebabkan naiknya harga BBM nonton subsidi, tingginya harga ayam pedaging (ras), dan naiknya harga angkutan udara. (drt/k-8).