KEMBALI MELAMBUNG TINGGI – Harga semua cabai-cabaian kembali naik disejumlah pasar Banjarmasin sepekan ini kenaikan ini disebabkan pasokan yang terus berkurang dari sentra penghasil.(KP/Hifni)
Banjarmasin, KP – Anomali cuaca akhir-akhir ini mulai berdampak melambungnya harga-harga semua jenis cabai disejumlah pasar/
Harga Cabai merah Rp40 ribu naik hingga mencapai Rp70 ribu untuk harga cabai rawit naik tembus Rp80 ribu.
Hj Rossi penjual makanan Jawa Timuran dikawasan Kayu Tangi menjelaskan, dalam semingguan ini harga cabai-cabaian terus bergerak naik setiap harinya padahal ia memerlukan cabai rawit dan cabai merah besar hingga sampai 5 kilo.
” Saya ini jualan makanan siap saji Jawa Timuran yang lebih banyak pedasnya setiap menu yang disajikan sehingga memerlukan cabai berbagai jenis sangat banyak dengan harga naik 3 lipat ini pihaknya kembali dibuat pusing,” keluhnya.
Kenaikan harga cabai ini menurut para pedagang karena pasokan yang sedikit dibeberapa sentra penghasil banua termasuk juga dari Pulau Jawa karena panen cabai banyak yang rusak.
Dari pengakuan sejumlah pedagang Pasar Lama dan Teluk Dalam Selasa siang (6/11) naiknya cabai-cabaian lokal dan asal Pulau Jawa karena pasokan yang mulai terganggu.
Novi penjual sayuran dari Pasar Teluk Dalam menjelaskan kepada wartawan, saat ini yang ia jual kebanyakan cabai asal Pulau Jawa atau cabai jenis Tiung sedangkan cabai rawit kecil lokalan sudah menghilang atau kosong dampaknya harganya melambung sekalipun ada dijual.
Naiknya harga semua jenis cabai-babaian seperti ini para pedagang sangat dirugikan karena para pembeli mengeluhkan harga cabai naik terus dan penjualan menjadi menurun dari biasa 15 kilo untuk cabai rawit dan 20 kilo untuk cabai ukuran besar turun hingga 20 persenan.
Hj Aneti penjualan makanan cepat saji pati dikawasan Veteran mengungkapkan, ia sangat terkejut setiap hari harga cabe rawit kembali melambung tinggi, padahal setiap hari ia memerlukan sekitar 1 kilo cabe rawit tiung untuk sambel makan pelanggannya.
“Untuk sementara kami siasati dengan mencampur dengan cabai dalam kemasan botolan atau tomat jadi atau dicampur dengan cabai ukuran besar tiung, agar pelanggannya yang kebanyakan mahasiswa suka pedas tidak meninggalkan warungnya,” sebutnya sambil tertawa. (hif/K-7)