BIRO – Humas dan Protokol Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) dan sejumlah wartawan gabungan berkunjung ke Kantor Dewan Pers di Jakarta Pusat, Rabu (31/9).
Rombongan dipimpin Asisten Tiga Bidang Administrasi Umum, Heriansyah serta Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Kalsel, Kurnadiansyah.
Dan disambut pihak dewan pers yakni Syaifudin selaku Sekretaris Dewan Pers dan Christiana Chelsia Chan selaku Pokja Bidang Antar Lembaga Dewan Pers.
Semua terlibat membahas guna memahami perkembangan Teknologi di era sekarang serta menuntuk para wartawan dan berbenah lebih baik nantinya.
Biro Humas dan Protokol Pemprov Kalsel, Kurnadiansyah, menjelaskan kegiatan kunjungan ke ibu kota dalam tema Meningkatkan Wawasan dan Profesionalitas Wartawan yang tergabung di Press Room Pemprov Kalsel.
Di Dewan Pers, pertama-tama Christiana Chelsia Chan, memperkenalkan soal status dan kedudukan Dewan Pers.
Ia menekankan soal indeks kemerdekaan pers hasil survei Dewan Pers tentang indeks kemerdekaan pers di Kalsel.
“Kalsel masuk kategori cukup bebas di dua tahun terakhir,’’ ucapnya.
Ditambahkan Chelsia, secara angka di tahun 2016 lalu indeks kemerdekaan pers di Kalssl sejumlah 70,3 persen, lalu di tahun 2017, terjadi peningkatan yakni menyentuh skor angka 73,45 persen, dan pada tahun 2018 menurut surveinya sudah selesai di 34 provinsi.
Untuk hasilnya dirilis beberapa hari ke depan, jika tidak ada kendala seharusnya bulan November.
Selanjutnya, soal indeks kemerdekaan pers, Chelsia juga memaparkan soal temuan atau data dan fakta tentang kekerasan kepada pers, baik secara fisik maupun verbal dan ancaman lainnya, bahwa dibanding propinsi Kalimantan Timur, Kalsel tidak ada laporan atau ditemukan kekerasan terhadap wartawan di tahun 2017.
Kalsel relatif tidak ada laporan, cuma di tahun setelahnya disayangkan ada kejadian, beliau (Chelsia) menyoroti atas meninggalnya salah seorang wartawan yang bekerja di wilayah Kabupaten Kotabaru lalu,hal ini Dewan Pers sedang melakukan tahap penyelidikan lebih lanjut.
“Harapan kita semua semoga ke depan juga bisa kita siarkan hasilnya, sebab kasus ini juga disoroti UNESCO bahkan melayangkan kutukan, makanya jadi perhatian besar kita,’’ ungkapnya lagi.
Selain itu juga Chelsia mengatakan ke wartawan, turut mendorong agar para awak media serta perusahaan pers terus meningkatkan wawasan dan profesionalitasnya, termasuk di daerah.
Seperti di Kalsel, sebaiknya selalu dilaksanakan penyegaran materi soal jurnalistik, baik penulisan maupun peliputan serta hal-hal lainnya yang menyangkut soal kualitas pers.
Dia pun menyarankan perusahaan pers ataupun lembaga di bidang pers lainnya bisa bekerjasama dengan lembaga tertentu untuk melaksanakan upgrade keilmuan dan sharing pengalaman.
Sementara itu, Asisten III Pemprov Kalsel, Heriansyah, mengatakan, sejauh ini hubungan Pemda dengan media di Kalsel berjalan cukup baik Dia menyebut juga hampir tidak pernah terjadi gesekan.
“Sesuai tema, tujuan kita ke Dewan Pers ini adalah juga untuk mempelajari bagaimana hubungan yang baik dan sinergi antara Pemerintah di daerah dengan media.
Terus juga ingin lebih menambah pelajaran bagaimana mencaru solusi ketika terjadi polemik dengan media.
Alhamdulillah, kita sejauh ini punya sinergitas yang baik dengan media-media di daerah,’’ ucap Heriansyah. (*/Andui/K-2)