Buntok, KP — Tingginya intensitas curah hujan beberapa pekan belakangan di kota Buntok ibukota kabupaten Barito Selatan, menyebabkan beberapa kawasan di daerah itu mulai digenangi air.
Pantauan KP, Kamis (15/11), beberapa kawasan dataran rendah seperti di kamper bawah, jelapat, tane runtun, kawasan pasar beringin dan pasar lama Buntok yang persis berada dipinggiran das barito, debit air terus naik hingga di bibir pantai.
Begitu juga halnya didataran rendah kawasan daratan seperti di jalan kelurahan, sepanjang ruas jalan Barito Raya, Raut, Matiti, Labanen hingga desa Pamait, debit air terus terlihat naik.
Harpenas, salah seorang pemuda di kawasan Kangkung Buntok, kepada KP, Kamis (15/11) siang, tidak menepis tingginya curah hujan belakangan menyebabkan debit air di ibukota kabupaten berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus terus naik.
Dan lagi ujar Harpenas, seperti tradisi bila sudah memasuki bulan Nopember – Desember seperti saat ini, baik curah hujan maupun debit air dipastikan intensitasnya meningkat hingga menyebabkan banjir.
“Kita tidak bisa menghindari banjir tahunan didaerah ini seperti ‘langganan,” ucap Harpenas seraya memandang sungai Karabung disamping rumahnya yang mulai meluap.
Harpenas yang juga calon legislatif (caleg) dari salah satu parpol cukup ternama itu berharap, pun terjadi banjir ujarnya, tidak sampai seperti banjir tahun 1993 dan 2005 lalu.
“Kita tentu masih ingat peristiwa banjir besar di kota Buntok tahun 1993 dan 2005, dimana saat itu aktifitas masyarakat dan pemerintahan sempat lumpuh total. Semoga fenomena alam seperti itu tidak terjadi lagi di daerah yang kita cintai ini,” ucap Harpenas akrab disapa amah Danu tersebut.(adi/k-8)
