Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Ekonomi

Panen Raya Buah Lokal Buah Import Tergeser

×

Panen Raya Buah Lokal Buah Import Tergeser

Sebarkan artikel ini
Space Iklan

BANJIR MANGGA – Pelabuhan Lama di kawasan RE Martadinata digunakan sebagai aktifitas transaksi jual beli dimana beberapa kapal motor layar untuk melakukan bongkar buah mangga asal Kota Surabaya Madura 3 kali dalam seminggu, banjirnya buah lokal berdampak pada buah import.(KP/Hifni)

BANJARMASIN, KP – Membanjirnya buah lokal seperti buah mangga asal Surabaya dengan berbagai jenis serta buah durian asal Kalteng dan Banua Enam yang mulai memasuki musim panen berdampak besar pada penjualan buah-buah import.

GBK

Dalam beberapa pekan ini hampir disepanjang jalan kaki lima serta pasar tradisional sangat dengan mudah untuk mendapatkan buah lokal seperti mangga, semangka, buah naga serta durian yang harganya sangat terjangkau.

H Azrul pedagang buah import dikawasan Kampung Melayu mengaku dampak panen buah lokal dibeberapa sentra penghasil membuat penjualan buah import seperti buah pir, anggur hitam USA, appel USA serta durian montong asal Thailand mengalami penurunan penjualan hingga 30 persen.

Akibatnya para penjual buah eceran dan distributor besar mulai mengurangi pasokannya agar tidak terus merugi, karena perbedaan harga buah import dan lokal sangat jauh sekali dan masyarakat lebih cendrung membeli buah lokal.

“ Saat ini saya menjual buah mangga asal Madura Rp13.000 sampai Rp15,000 per kilonya, artinya beli satu kilo gram sudah bisa dinikmati satu keluarga, begitu juga dengan harga lokal lainnya durian hanya Rp25,000 perbijinya sedangkan jual tiwadak sudah mulai menghilang musimnya,” sebut Azrul.

Menurutnya, kondisi seperti ini selalu terjadi setiap tahunnya bila buah lokal panen maka buah import akan terkena dampaknya, sehingga para penjual mulai mengurangi pasokan.

“Ya, buah mangga yang masuk Kota Banjarmasin berasal dari Madura karena dibeberapa kabupaten penghasil sentra mangga seperti Bangkalan dan Sumenep sedang mengalami panen raya,” kata Juriat penjual mangga eceran Brigjen Katamso.

Baca Juga :  Rupiah Merosot Menunggu Hasil Ini

Dijelaskannya, harga mangga asal madura ini sangat terjangkau baik mangga jenis gadung, madu, golek serta surya bahkan disuplai hingga banua enam dan Kalteng seperti Sampit dan Pangkalambun.

Pantauan {{KP}} (1/11) di Pelabuhan Lama ada sekitar 3 hingga 4 kapal motor finisi merapat dan melakukan bongkar mangga keranjang asal Madura dengan perjalanan 2 hingga 3 hari tiga malam sampai ke Banjarmasin.

Begitu Anak Buah Kapal (ABK) melakukan bongkar sejumlah pembeli eceran dan distributor sudah mulai melakukan negosiasi dan tawar menawar harga buah mangga yang mereka bawa berapa satu keranjangnya, sebelum mereka akan bawa.

Saat ini harga mangga bervariasi, untuk jenis Mangga Gadung Rp 70 ribu per keranjang, Mangga Golek Rp60 ribu per keranjang, Mangga Madu Rp50 ribu per keranjang serta Mangga Surya Rp45 ribu per keranjangnya, ungkap Fatimah, salah satu pemilik Mangga ketika di sambangi {{KP}} di Pelabuhan Lama Banjarmasin.

Menurut perempuan asal Madura ini, buah-buahan ini di datangkan dari Pulau Madura dengan menggunakan kapal selama 2 hari 2 malam, kalau dari Madura kebanyakan mangga ini menggunakan keranjang dengan berat 16 kilogram per keranjang.

“Sedangkan mangga dari Pulau Jawa kebanyakan menggunakan peti kayu, ini bedanya kedua mangga tersebut dari kemasannya dan yang pakai peti ini harganya tentu lebih mahal, karena kualitasnya lebih baik,” jelasnya.

Sementara itu, Selamet, penjual buah mangga yang biasa berjualan di daerah Pasar Pagi Banjarmasin mengungkapkan dalam sehari dirinya mampu menjual hingga 100sampai 150 keranjang setiap harinya.

“ Terus terang ini masih belum masa puncaknya mas (wartawan-red) nanti sekitar akhir bulan November saya kira merupakan puncak panen dari buah mangga, bahkan dalam satu hari bisa merapat 11 kapal yang masuk,” jelasnya. (hif/K-7)

Iklan
Iklan
Ucapan