EKSPOR TENGGIRI PERDANA – PT Suryagita Nusaraya H Faisal bersama Garuda Indonesia Henny Nurcahyani mulai melakukan ekspor ikan tenggiri pertama dengan tujuan negara ASIA dan negara Timur Tengah. (KP/hifni)
BANJARMASIN, KP – Untuk mendorong peningkatan perekonomian banua PT Suryagita Nusaraya bersama Garuda Indonesia Banjarmasin terus mendorong para eksportir lokal untuk langsung mengirim komuditas unggulan Kalsel dengan tujuan ke Asia hingga Timur Tengah yang dimulai kemaren pagi.
“ Kami sebagai salah satu perusahaan plat merah, maskapai Garuda Indonesia terus mengepakkan sayapnya tidak hanya mengangkut penumpang senusantara, namun saat ini juga melayani sarana logistik komoditas hasil laut dan perikanan di Kalsel untuk diekspor keluar negeri untuk meningkatkan perekonomian banua,” jelas GM PT Garuda Indonesia (Persero) Banjarmasin, Henny Nurcahyani kepada sejumlah wartawan.
Henny mengharapkan, kedepannya hasil komoditas laut dan perikanan di Kalimantan Selatan akan meningkat setiap bulannya melalui ekspor perdana kenegara-negera tetangga atau Timur Tengah.
Ekspor perdana komoditas hasil laut dan perikanan di Kalsel, sudah dilaksanakan pada Senin (6/11) dengan tujuan negara tetangga Singapura via Jakarta berupa ikan lokal segar dengan ukuran seberat 800 kg.
Kamis (8/11) juga kembali dilaksanakan ekspor perdana komoditas hasil laut dan perikanan Kalsel dengan tujuan negara Timur Tengah via Jakarta berupa ikan segar seberat 1.200 kg yang di kirim Perusahaan PT Suryagita Nusaraya Banjarmasin.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Suryagita Nusaraya Banjarmasin, H Gusti Faisal mengapresiasi dukungan dari Garuda Indonesia serta Dinas terkait sehingga kegiatan ekspor hasil laut lokal dan perikanan dapat terealisasi.
“ Alhamdulillah, dukungan Dinas terkait merupakan hal penting dalam upaya meningkatkan ekonomi daerah dalam situasi yang semakin kompetitif seperti sekarang ini,” ujarnya.
Saat ini, ungkap Faisal, ikan segar yang di kirim keluar negeri seperti jenis ikan tenggiri yang didapat dari para nelayan Kotabaru, Batulicin dan Tanah laut.
“Sedangkan untuk jenis belut yang diminta oleh negara RRC, Philipina dan Thailand belum dapat kami realisaikan karena terkendala izin yang belum ada di Pemerintahan Kota Banjarmasin,” imbuhnya.
“Sebenarnya untuk melakukan ekspor ini bukan persoalan mudah karena negara-negara penerima telah menetapkan aturan yang sangat ketat mulai dari kemasan, ukuran ikan nya harus standart dan memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk membangun gudang baru untuk memenuhi standart international, namun dengan demi membantu nelayan lokal kehidupannya perekonomian akhirnya semua ini kita realisasikan,” sebut Owners Travel haji umrah Qolbu ini.
Kepala Perwakilan BI Kalsel Herawanto dikonfirmasin wartawan menjelaskan, kerja sama PT Garuda Indonesia dan PT Suryagita Nusaraya dengan melakukan eskpor komuditas unggulan lokal mempunyai dampak positif mengurangin defisit transaksi berjalan, kita berikan apresiasi.
“ Dari aspek ekonomi ekspor komoditas unggulan ini selain mendorong pertumbuhan sumber ekonomi baru dibanua ini dan secara akumulatif berkontribusi meminimalisasi defeisit transaksi berjalan,” ungkapnya.
Diharapkan kedepan Garuda Indonesia dapat membuka peluang bagi eksportir Kalsel lainnya dengan produk yang dimiliki nilai tambah yang tinggi seperti produk kerajinan dan makanan olahan lokal dan kerja sama ini awal yang sangat baik. (hif/K-7)