Jasad Tado Padaron saat ditemukan. (KP/Andui)
Banjarmasin, KP – Tubuh seorang pemulung hidup yang hidup sebatang kara bernama Tado Padaron (59) keadaan membengkak dan sudah meninggal dunia, Rabu (7/12) pagi, sekitar pukul 07.00 WITA.
Jasadnya ditemukan sudah tak menggunakan baju dan hanya memakai celana pendek warna biru di atas ranjang rumahnya, Jalan Cemara Raya Gang Mahoni RT 34 Banjarmasin Utara.
Atas temuan itu, spontan warga sekitar geger. Dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenangan.
Dari informasi yang dihimpun wartawan KP di lapangan, Tado Padaron diketahui meninggal dunia, dari kecurigaannya tetangganya bernama Nandi (28), yang biasa mengantar makanan.
Sebab sejak Minggu (4/11) lalu, Tado tidak pernah ke luar dari rumah. Bahkan, beberapa kali diketuk pintu rumahnya tak ada jawaban sama sekali. Apalagi, tercium bau tak sedap dari rumah korban.
Lalu Nandi memberitahu kepada H Muhidin (81), bahwa di rumah korban tercium bau tak sedap.
Selanjutnya H Muhidin memberitahukan kepada ketua RT setempat Samsul Bahri (63), supaya melakukan pengecekan soal bau tersebut, lalu ketua RT pun bersama warga lainnya langsung mengecek lewat tralis rumah korban,
ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Jasad pria tua itu dengan posisi miring sambil memeluk guling di atas ranjang.
Setelah itu, kasus temuan mayat ini langsung dilaporkan ke Mapolsekta Banjarmasin Utara.
Tak lama menerima laporan tersebut sejumlah anggota dari Polsekta Banjarmasin Utara dan Tim Identifikasi Polresta Banjarmasin langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Pekara (TKP), dengan cara mengumpulkan para saksi.
Selepas itu, korban langsung dievakuasi ke Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, untuk dilakukan Visum lebih lanjut yang dihadiri langsung Kanit Reskrim Iptu Fathony Bahrul Arifin.
Saat dikonfirmasi, Kapolsekta Banjarmasin Utara Kompol Nadyo Perannawo melalui Kanit Reskrim Iptu Fathony Bahrul Arifin membenarkan, ada temuan mayat tersebut.
“Diperkirakan korban meninggalkan karena mengalami sakit dan sementara tak ada menemukan tanda-tanda kekerasan,” sebutnya.(fik/K-4)