
Tanjung, KP – Dengan melibatkan diri di berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, PT Adaro Indonesia bersama mitra kerjanya telah menjadi bagian dari pemerintah Kabupaten Tabalong dalam menciptakan 10 ribu wira usaha baru.
Hal itu, diungkapkan Bupati Tabalong Drs H Anang Syakhfiani M.Si, dalam kegiatan pembukaan program pemberdayaan JikaMaka, bekerjasana dengan PT Adaro, belum lama tadi di Gedung Sarabakawa Tanjung.
Dihadapan ribuan peserta program JikaMaka hari itu menjelaskan bahwa dengan berkumpulnya hadirin di acara pembukaan program JikaMaka, sebagai saksi akan eksistensinya komunitas tersebut, “Kita berkumpul disini adalah merupakan saksi atas keberhasilan yang dilakukan oleh komunitas kunang-kunang yang secara konsisten mulai tahun 2013, melaksanakan program JikaMaka. Kegiatan ini menjadikan keyakinan saya, bahwa kita siap menyambut Ibu Kota Negara, yang hanya perjalanan 2 jam dari Tabalong, juga menjadikan keyakinan bisa mewujudkan 10.000 wira usaha baru yang telah dicanangkan oleh pemerintah daerah 2019-2024,” ujarnya.
“Harapan saya, kepada PT Adaro Indonesia dan mitra kerja, agar terus melibatkan diri dalam program ini, dengan cara seperti ini otomatis, PT Adaro dan mitra kerja menjadi bagian pemerintah daerah untuk menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Tabalong,” demikian harap orang nomor satu di Tabalong ini dihadapan ribuan peserta yang hadir saat itu.
Pimpinan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Adaro Leni Marlina, menjelaskan Adaro bersama mitra kerjanya telah menyerahkan dana CSR kepada JikaMaka sebanyak Rp40 juta, “program ini sangat kita dukung, sebab ini menciptakan pribadi mandiri, yang mana kita juga mempunyai program kemandirin, nanti jika bisa, kita akan koordinasikan dengan JikaMaka,” ajarnya.
“Kita lebih support kepada kaum muda, sebab mereka ini nantinya akan tumbuh, berkembang. Kami berharap semua pemuda khususnya di Kabupaten Tabalong, dapat menjadikan kegiatan ini wadah informasi, motivasi, tentunya menjadi wadah mandiri mereka, dalam hal menciptakan peluang baru, yang memiliki daya guna dan daya saing dikemudian hari,” harap Leni.
Selebihnya, Leni juga mengungkapkan untuk tindak lanjut dari semua program pemberdayaan yang melibatkan PT Adaro, pihaknya juga memberikan support dengan memberikan bantuan yang diperlukan, termasuk membantu pembuatan kemasan, agar tampilan produk dari masyarakat bisa lebih menarik, serta peningkatan kwalitas.
Usai kegiatan, ketua JikaMaka Awiek Widodo, mengungkapkan kegiatan tersebut adalah kegiatan JikaMaka jilid 3, dengan total kelulusan hingga Tahun 2019 ini mencapai 8.000 orang, dimana setiap peserta mendapatkan sertifikat, yang ditandatangi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Bupati Tabalong, “sertifikat ini mempunyai poin, artinya dengan adanya dukungan pemerintah dearah, JikaMaka ini bisa berjalan, berkelanjutan dan dampaknya terhadap masyarakat pun ada,” ujarnya.
“Tahun 2019 yang sudah terdaftar ada sekitar 1.000 orang, target saya disamping diterima bekerja, mereka nantinya juga mereka bisa membangun wira usaha. Adapun yang paling dalam kegiatan ini adalah motivasi dan pengendalian diri, sebab jika hanya diberikan keterampinan, tanpa adanya motivasi dan pengendalian diri, itu tidak mungkin bisa berhasil, untuk presentasi keberhasilan kemandirian mulai Tahun 2013, mencapai 35 persen, yang bekerja 65 persen wira swata,” sebut Awiek.
Dijelaskan Awiek, untuk program Jikamaka, pihaknya didukung oleh PT Adaro dan PT Buma, meski nilainya tidak besar yang diberikan PT Adaro, yakni baru Rp40 juta, inipun sangat luar biasa bagi kami, karena kami mempunyai sistem di Jikamaka, meskipun dana kecil tapi hasilnya maksimal, jadi hanya dengan Rp40 juta bisa memberikan pelatihan, hingga 1.000 orang,” demikian pungkas Ketua JikaMaka Awiek Widodo.
“Dari kursus komputer, motivasi banyak yang bisa saya pelajari di JikaMaka. Saya ingin membuka wirausaha baru di Tabalong. Kami dari Galaxy produk makanan, punya dukungan untuk support Smart City, yaitu akan membuka menu pesanan melalui barcode,” ujar Nadia Herliani, salah satu peserta JikaMaka Tahun 2019, yang memilih program JikaMaka karena bisa banyak mendapatkan ilmu dan belajar.
Masih terkait pemberdayaan, Adaro juga telah bekerjasama dengan pemerintah, mendorong pertumbuhan jiwa kewirausahaan, mengembangkan perekonomian masyarakat, melalui pembinaan UKM-UKM, membangun Pusat Oleh-oleh di daerah Adaro beroperasi, membangun bisnis inkubator, mengembangkan agribisnis, dan menjalankan Program Adaro Santri Sejahtera (PASS).
Program-program ini terbukti berhasil menghantarkan masyarakat kepada kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia di provinsi Kalsel dan Tengah sejak tahun 2012 hingga 2017 lalu.
Selain itu, Pt Adaro bersama pemerintah melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sejak tahun 2012 dengan tujuan menciptakan desa bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Melalui kolaborasi dengan masyarakat lokal dan pemerintah daerah, program STBM ini berhasil menciptakan 43 desa Open Defecation Free (ODF) dengan 5.000 lebih warga di Kabupaten Tabalong, Balangan dan Barito Timur terhindar dari potensi penyakit. (ros/K-6)