Banjarmasin, KP – Harga telur ayam dan bebek dalam minggu ini mengalami turun harga, disebabkan melimpahnya pasokan.
Pedagang telur penjual eceran dikawasan Pasar Lama dan agen besar Pasar Nagasari, Minggu (13/10) hampir semua penjual sepakat menyatakan harga telur ras, bebek lokal dan Jawa sama- sama turun.
H Basuki penjual telur bebek eceran dan telur ayam ras asal Pulau Jawa Pasar Nagasari menyatakan, akibat pasokan telur yang terus berlimpah setiap harinya berdampak mulai turunnya harga jual.
Untuk harga telur ayam ras dijual sekitar Rp20.000,- sebelumnya dikisaran Rp23.000,- per kilogramnya sedangkan telur bebek sebelumnya Rp2000 turun menjadi Rp1500 saja lagi.
Dikatakan, dengan turunya ayam ras dan bebek bukan bertambah rame penjualan namun semakin turun dan sepi, karena harga ayam ras dan ikan laut serta sungai kembali stabil harganya.
“ Kami hanya mengandalkan langganan tetap seperti penjual bakso dan pentol keliling, penjual soto, penjual makanan siap saji dan nasi kuning yang mengambil hingga 5 sampai 6 rak,” sebutnya.
Ditambahkan Antung, penjual telur Pasar Lama lainnya kepada wartawan, Kebanyakan yang memasok telur ayam ras saat ini para peternak mandiri saja lagi itupun jumlahnya sangat sedikit.
Dikatakakan Antung, meskipun harga telur ras Jawa serta lokalan mulai turun namun penjualan masih berjalan normal.
Dampak harga telur murah ini para ibu rumah tangga lebih memilih ikan laut dan sungai sekalipun membeli jumlahnya sangat sedikit.
Para penjual telur masih mengandalkan pasokan asal Pulau Jawa baik telur bebek tambak dan ayam ras kiloan stok lama maka jika sedikit saja pasokan terganggu atau berlimpah maka harga tergiring naik seperti minggu ini cendrung turun.
“ Kita masih belum mampu mengandalkan pasokan telur ayam ras lokal dan telur bebek tambak lokalan sehingga telur Jawa masih luar sangat dominan diperlukan para pedagang eceran, partai dan distributor,” tegasnya.
Disebutkan, pasokan telur lokal dominan masih ditopang dari Kabupaten Banjar, Tanah Laut sampai Banjarbaru.
“Dua pekanan ini permintaan yang paling dominan masih dari para penjual nasi kuning, penjual makanan siap saji serta para penjual kue basah dan kering yang paling banyak melakukan pembelian hingga mencapai 10 ikat per harinya,” tutup kakek 5 cucu ini. (hif/K-1)