Martapura, KP – SINDO Media kembali menggelar program Indonesia Visionary Leader (IVL) seoson ke 5 tahun 2019. Program ini merupakan ajang bagi pemimpin daerah untuk membuktikan kekuatan visi kepemimpinannya. Turut berpartisipasi Bupati Banjar KH Khalilurrahman yang membawa program inovasi perbaikan sanitasi permukiman “Om Toilet Om’’ sebagai upaya penghapusan jamban di daerah permukiman pinggiran Sungai Martapura.
IVL 2019 yang mengusung tema, Memacu Visi Menuju Kedigdayaan Investasi ini digelar di Auditorium Gedung SINDO, Kompleks MNC Tower Kebon Sirih Jakarta Pusat, Rabu (16/10).
Para kepala daerah memaparkan visi investasinya di depan empat dewan juri, yakni Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik, Ketua Pembina Indonesia Institute fro Corporate (IICD), Rektor Universitas Paramadina Firmanzah dan Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto.
Bupati Khalilurrahman mengangkat program inovasi pengurangan jamban apung dengan motto “OM TOILET OM’’ yang digaungkan sejak 2016 hingga tahun 2021 mendatang. Dia mengungkapkan melalui program pembangunan berkelanjutan ini, warga dan pemerintah kelurahan/desa diharap mengetahui adanya usaha yang kuat dari Pemkab guna mengurangi pencemaran air sungai Martapura yang disebabkan air limbah buangan tinja manusia, meningkatkan akses capaian sanitasi dan mewujudkan partisipasi aktif pemerintahan tingkat kabupaten, desa, TNI, PDAM, Perbankan, perusahaan daerah, swasta serta masyarakat dalam penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah.
Dengan mayoritas masyarakat yang tinggal di tepian Sungai Martapura, dari 277 desa yang ada, sebanyak 169 desa masyarakatnya bermukim di tepian Sungai Martapura (BPS, 2018) dan jumlah jamban terapung kurang lebih mencapai 9.000 buah.
“Permukiman tradisional tepian Sungai Martapura berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata alami, seperti perjalanan susur sungai yang memperlihatkan kealamian permukiman tradisional masyarakat. Bahkan salah satu aset wisata nasional ada di Sungai Martapura, yaitu Pasar Terapung Lok Baintan,’’ jelasnya.
Terkait program ini, Pemkab Banjar telah melaksanakan Kampanye/Sosialisasi Sungai Bebas Jamban yang dipimpin langsung Bupati dan penandatandatanganan komitmen lurah/pembakal wilayah bantaran sungai. Sosialisasi tersebut guna memberikan pemahaman PHBS, penghapusan jamban dan infrastruktur air limbah melalui pembangunan septic tank individual, komunal, IPAL Komunal.
“’Program keberlanjutan untuk mempercepat pembangunan sanitasi selanjutnya dengan melaksanakan program Gerakan Bersama Realisasi Akses Sanitasi atau GeBrak’s untuk program Om Toilet Om, berupa program penuntasan akses layanan air limbah menyeluruh dan berkelanjutan sebagai solusi untuk menangani permasalahan setelah 3 tahun,’’ papar Guru Khalil.
Sebagai landasan dan acuan pelaksanaan program guna mendukung kebijakan ini, Pemkab Banjar sudah menyiapkan beberapa Prda, diantaranya Perda 4/2015 tentang Retribusi Jasa Umum, Perda 01/2012 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik serta Perbup yang masih dalam tahap perancangan. (wan/K-5)