BANJARMASIN, KP – Pemuda sebagai salah satu tonggak perjuangan kemajuan perekonomian sudah seharusnya dituntut berdaya saing tinggi dan tidak gagap teknologi (gaptek). Kesuksesan sebuah negara tentunya tidak terlepas dari kaum pemuda yang memiliki intelektual dan semangat yang tinggi untuk maju dan terus berkembang.
President Of OIC Youth Indonesia sekaligus motivator ternama di Indonesia, Syafii Effendi mengatakan, saat ini pemuda sudah keluar dari jalur perjuangan pergerakan bangsa. Banyak pemuda dan pemudi yang menyalahi kodrat, parahnya sampai berkelakuan seperti layaknya bukan manusia.
“Saya melihat banyak anak muda yang sudah menjadi sampah dipinggir jalan, pacaran sana sini,’’ ucapnya disela seminar Nasional Character Building Winning Mentality For Industrial Revolusioner 4.0, Jumat (25/10).
Ia menjelaskan, akselerasi pemuda pada era sekarang sangat diharapkan oleh bangsa agar dapat menuju dan mewujudkan bangsa yang maju di setiap sektor. “Dan ini harus dimulai dengan kekuatan ekonomi,’’ tegasnya.
Lanjutnya, setiap pemuda harus mempunyai keahlian yang sudah diasah sejak dini dan setelah lulus menjalani pendidikan baik sekolah atau perguruan tinggi diharapkan mampu menciptakan usaha sendiri.
“Pemuda harus menciptakan usaha sendiri, bukan menjadi karyawan atau babu di negeri sendiri,’’ paparnya.
Oleh karena itu, menurutnya, perlu adanya keterpaksaan yang sangat berat agar membangkitkan pola pikir pemuda untuk dapat membangun bangsa yang maju, pola pikir terbangun dengan baik maka akan menghasilkan generasi yang unggul.
“Semakin terpepet kita semakin cepat pula kerja otak kita,’’ bebernya.
Ia tidak memungkiri perubahan pola pikir tidak lah mudah seperti membalikkan telapak tangan, bahkan penuh dengan kesusahan dan kesukaran, “Akan tetapi ketika dalam kondisi terhimpit mereka akan membangun pola pikir yang cepat untuk perubahan,’’ jelasnya. (vin/K-5)