Martapura, KP – Bupati KH Khalilurrahman bersama Sekretaris Badan Riset dan SDM KP, Syarif Widjaya, Kadis Perikanan Riza Daully, KH Ahmad Tarhib Abdus Syukur meninjau hasil panen budidaya ikan lele dengan system micro bubble, di Pondok Pesantren Darussalam Takhasus Desa Tanjung Rema Martapura, Rabu (9/10).
Bupati mengaku sangat bangga pada santri Ponpes yang berhasil menerapkan system micro bubble pada budidaya lele, ini membuktikan santri juga memiliki kualitas dan potensi mengembangkan budidaya ikan.
“Kedepan saya yakin hasil ikan melimpah di Kabupaten Banjar, untuk itu say harap masyarakat kian gemar mengkonsumsi ikan, karena memiliki nilai gizi sangat baik bagi tubuh, nantinya tidak ada lagi kasus kekurangan gizi serta menurunnya pertumbuhan stunting,’’ katanya.
Kadis Perikanan Riza Daully menjelaskan, budidaya lele dengan system micro bubble merupakan salah satu langkah strategis Pemkab Banjar untuk meningkatkan hasil perikanan. Lewat sistem ini, petani ikan bisa menghemat pakan hampir 60 persen dan pertumbuhan ikan pun relatif cepat.
“Terbukti dengan budidaya lele di Ponpes Darussalam Takhasus yang sudah panen hanya dalam kurun 1 bulan,’’ ungkapnya.
Ditambahkannya, Kabupaten Banjar sendiri dikenal memiliki hasil budidaya ikan terbaik di Indonesia, khususnya patin, nila, papuyu dan gabus yang saat ini berhasil tembus pasar international. Dia pun berharap lewat budidaya ikan system micro bubble, masyarakat lebih berminat membudidayakan ikan.
Sekretaris Badan Riset dan SDM KP Syarif Widjaya menilai budidaya lele dengan sistem ini di Kabupaten Banjar terbilang berhasil, oleh karena itu pada panen lele tersebut dia turut mengajak Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan dari Bali dan Banyuwangi Jawa Timur. (wan/K-5)