Kotabaru, KP – Ada tiga paket pekerjaan jalan dengan anggaran dari pusat ( DAK, Dana Alokasi Khusus ), yang sudah hampir terselesaikan pekerjaannya di Kotabaru, yakni dikecamatan Kelumpang barat, Siayu ke Banjarsari sepanjang kurang lebih 10 km, sudah teraspal 4km. Sampanahan ke Sang sang, dan sampanahan Banjarsari.
Untuk sampanahan Sangsang LPA, (pondasi dari bahan utama agregat, atau batu material granular-red ), sudah di ampar terpotong potong, karena menunggu Brikes belum datang. Namun sambil menunggu bahannya itu datang, LPA yang sudah padat sudah dapat di aspal terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala dinas Bina marga dan sumber daya air Kotabaru, H. Rijan Fahriansyah kepada wartawan di dampingi oleh KABID Jalan Muhammad Noor, 7/10, Saat di sambangi sejumlah wartawan ke kantornya.
Disampaikan “Selain ketiga paket pengerjaan jalan dengan dana DAK tersebut, sejumlah pengerjaan jalan dengan dana APBD juga sedang dilaksanakan. Mulai perkerasan, LPB, LPA, bahkan pengaspalan. Seperti pengerjaan jalan Tanjung Serdang Lontar, Lontar Tanjung seloka dengan 1 paket, sepanjang keseluruhan 17 km, dengan pembagian, 11 km Lontar Tanjung seloka, dan 6 km Tanjung Serdang Lontar, atas dana 44 milyar. Yang ini sudah terselesaikan kisaran 6 km,” kata dia, kemudian melanjutkan menerangkan,
“Pengerjaan jalan di simpang tiga Tarjun desa Mandala, 1, 800 km, terfokuskan pekerjaannya ke mandala. Pekerjaan yang ini, kontraktor nya sudah tidak sabar mau melakukan pengaspalan, namun dari pihak dinas Bina marga masih tidak memperbolehkan, hingga perkerasan LPA nya benar benar siap.
Juga ada Tanjung batu ke Sulangkin 10 km, dua paket dengan tanjung samalantakan ke Pudi sudah LPB nya.
Adapun pengerjaan yang sudah capai 100% adalah, Sungai pinang Mekarpura dan jalan poltek,” ujarnya.
Dikatakan oleh kadis Rijan bahwa, terkadang kalau kita menyampaikan prosentase pekerjaan jalan, orang yang kurang paham tahapan pekerjaan jalan jadi heran jika terjadi lonjakan prosentase yang sangat tinggi.
“Katakanlah pada saat pengerjaan pengamatan LPA, prosentasenya itu masih kisaran dibawah 40%, tapi tiba tiba sebulan kemudian, pekerjaan tiba tiba sudah mencapai 100%. Hal tersebut dikarenakan pengerjaan Ahir, atau pengaspalan, pengerjaannya tergolong cepat. Sementara, pada saat pengerjaan LPB, LPA, ada proses penungguan perkerasan atau kepadatan. Sementara saat menunggu itu, kita tidak mencatat sebagai peningkatan prosentase pekerjaan. Setelah perkerasan sudah mencapai ideal, tentunya pengaspalan sudah dapat di kerjakan, dan itu peningkatan prosentase nya sangat cepat,” terang Rijan.
Kadis Kominfo Rahadiyan, kepada KP, 8/10 menyampaikan, “Selama ini perjalanan kunjungan kerja Bupati dari kecamatan ke kecamatan, bahkan dari desa ke desa paling banyak melakukan peninjauan terhadap pekerjaan jalan. Karena ditekankan oleh Bupati bahwa urat nadi pembangunan dan perkembangan pergerakan perekonomian, dari sektor apapun, titik tolaknya dari infrastruktur jalannya,” ujar kadis Rahadiyan yang selalu mendampingi Bupati saat kunjungan ke kecamatan dan desa. (and/K-6)