Banjarmasin, KP – Warga Kelurahan Kuin Selatan, Banjarmasin Barat mengeluhkan jalan di sepanjang permukiman mereka retak-retak, bahkan berlubang parah. Rusaknya jalan tersebut disinyalir akibat amblasnya bagian pondasi yang berada di tepian sungai.
Salah satu titik yang paling terparah di RT 16, RW 002. Tepatnya di depan rumah warga, Suriani. Dia mengungkapkan, rusaknya jalan tersebut sudah berlangsung lama. Dan yang terparah terjadi sejak satu tahun terakhir.
“Setahun terakhir yang paling parah. Kemungkinan karena ada longsor. Sepertinya ada lobang di bagian jalan,’’ ucap Suriani kepada awak media, Selasa (29/10).
Dia mengaku sering menyaksikan pengendara yang melintas celaka akibat adanya jalan yang rusak itu. Bahkan akibat salah satu insiden kecelakaan, kaca warung dagangan di depan rumahnya pecah.
“Iya karena jalan itu rusak, pengendara oleng dan menimpa kaca di warung anak saya,’’ keluh Suriani.
Suriani sebagai warga meminta agar pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut. Sebab, ujarnya, jika dibiarkan takutnya semakin parah dan dikhawatirkan bakal banyak memakan korban.
“Ini tidak harapan lagi, tapi kalau bisa secepatnya diperbaiki. Secepatnya dibenahi. Jangan sampai mencelakakan orang,’’ ujarnya.
Sementara saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Jalan, Dinas PUPR Banjarmasin, Chandra mengaku, bahwa Jalan Kuin Selatan tidak masuk dalam penganggaran perbaikan di 2019.
Alasannya, wilayah tersebut masuk dalam penanganan program Kota Tanpa Kumuh (KOTKU) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya.
“Kuin Selatan itu sejak 2017 sampai 2018 ditangani Kementerian Kementerian, melalui KOTKU. Jadi kami tidak bisa menyentuh di daerah itu terlebih dahulu,’’ ucap Chandra.
“Biasanya karena ditangani satu (KOTKU) ya satu dulu. Takutnya kalau kami tangani tertutup, maksudnya tersenggol box calfetnya. Jadi ya kami tahan dulu,’’ lanjutnya.
Saat ditanya apakah retaknya jalan tersebut akibat adanya penanaman box calfet di sepanjang Jalan Kuin Selatan? Chandra tidak berani memastikan. Pasalnya, kondisi itu tidak terpantau sebelum dan sesudah pemasangan.
“Kurang paham juga apakah kondisi jalannya seperti itu sebelumnya, sudah lama atau karena ada penanaman box calfet. Tapi karena memang tidak melihat sebelum dan sesudahnya,’’ pungkasnya. (vin/K-5)