anjarmasin, KP – Atlet pelajar Difabel Kalimantan Selatan yang berjuang di ajang pekan Paralympic pelajar nasional (Peparpenas ) IX 2019, di Jakarta sejak 7-13 November tadi. Berhasil menunjukkan prestasi membanggakan dan mengharumkan nama banua.
‘’Kita patut bangga dengan keberhasilan Tim Peparpenas Kalsel meraih posisi 4, ini tentunya berkat apresiasi dari Gubernur Paman Birin yang selalu menekankan, bahwa Pemprov Kalsel tidak akan membeda-bedakan pembinaan terhadap atlet olahraga, termasuk para difabel yang berkali-kali mengukir prestasi membanggakan, baik di ajang nasional maupun international,’’ kata Kadispora H Hermansyah didampingi Kabid Pembinaan Olahraga Prestasi Fitri Hernadi dan Sekretaris dispora M Natsir, kepada wartawan di Banjarmasin Kamis (14/11) kemarin.
Keberhasilan ini, tambah Hermansyah juga sebagai bukti konkrit bahwa Gubernur Paman Birin memang layak mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat dan PWI Pusat, sebagai Gubernur Pembina Olahraga Terbaik di Indonesia, pubngkasnya.
Meski pun hanya menurunkan 20 atlet, para pahlawan olahraga pelajar paralimpic Banua ini mampu merengsek dan menempati posisi akhir peringkat 4.
Atlet asuhan National Paralympic Comonitee (NPC) Kalimantan Selatan ini berhasil mengumpulkan sembilan emas 16 perak dan enam perunggu.
Juara umum diajang yang digelar sejak 7-13 November 2019 ini disabet Jawa timur dengan 17 emas disusul Jawa Tengah 12 emas dan Papua.
Dari lima cabor yang diikuti, Bulutangkis menyumbang 2 emas 2 perak 1 perunggu. Renang menyumbang medali terbanyak dengan 6 emas 3 perak dan 3 perunggu.
Lalu Catur dengan 1 perunggu. Sedang tenis meja tunanetra menyumbang 1 emas dan satu perunggu terakhir atletik menyumbang 9 perak dan 2 perunggu.
Lebih membanggakan tidak hanya mampu bersaing dengan daerah yang memiliki tradisi juara di cabang olahraga, kontingen Kalsel juga beberapa diantaranya mampu memecahkan rekor nasional.
Diantaranya dari cabor renang rekor 100 meter gaya bebas berhasil dipecahkan M.Tahuhidi Fatahilah dari 1.19.28 menjadi 1.04.34.
Kemudian rekor renang putri atas nama Beatrice Rachel yang tampil di nomor 50 meter gaya dada dari 54 detik menjadi 43 detik.
Beatrice Rachel kembali memecah rekor di nomor gaya dada 100 meter dari catatan waktu 2.00.00 menjadi 1.58.03.
Ketua NPC Kalsel Firdaus menyambut gembira keberhasilan anak asuhnya diajang dua tahunan ini. Hasil ini jauh melampaui target yang dicanangkan gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat melakukan pelepasan.
“Iya ini melebihi dari target dari apa yang kita harapkan target kita diajang ini cuma 5 emas saja,” kata dia didampingi Kontingen Peparpernas Kalsel Berny Munkar.
Saat Peparpernas di Solo dua tahun lalu kontingen Kalsel hanya menyabet 3 emas 12 perak dan 10 perunggu berada di urutan 22 dari 26 provinsi.
“Keberhasilan ini kami persembahkan sebagai hadiah ulangtahun Gubernur Kalsel Paman Birin (H Sahbirin Noor) yang ke 52,” kata Daus sapaannya.
Soal keberhasilan ini, Berny menambahkan tidak lepas dari tekad dan semangat atlet paralimpic pelajar Banua yang ingin mempersembahkan yang terbaik.
“Mereka tampil lebih semangat saat setiap kali berlaga. Padahal lawan yang dihadapi cukup berat,” ujar Berny.
Semangat berlipat itu juga tidak lepas dari motivasi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel Hermansyah yang meminta para atlet yang berlaga menanamkan semangat pahlawan Kalsel Pangeran Antasari, Waja Sampai Kaputing.
“Anak anak berjuang hingga titik darah penghabisan untuk bertanding demi presiasi,” ucap dia.
Berny juga memuji para pelatih dan official yang menerapkan aturan ketat dan disiplin bagi para anak asuhnya diajang ini.
“Saya tekankan kita berada disini tidak untuk jalan jalan namun mengharumkan nama Banua,” tegas pelatih sepakbola NPC Kalsel ini.
Persiapan yang panjang dengan menggelar pemusatan latihan di Banjarmasin dan daerah atlet juga menjadi penyumbang sehingga atlet tampil sesuai harapan.
“Sebelum berangkat kita menggelar pemusatan latihan bahkan Latihan para atlet pelajar ini bergabung dengan atket senior yang dipersiapkan diajang Peparnas,” ujar dia.
Keberhasilan kontingen Kalimantan Selatan menembus peringkat empat ditentukan oleh petenis meja tuna netra Banua, A Najimullah.
Di detik detik hari terakhir Najimullah merebut emas setelah di grandfinal mengalahkan wakil Yogjakarta. Andai Najimullah gagal merebut juara Yogjakarta langsung menyodok ke peringkat empat klasemen akhir.
Kalsel memang hanya mengikuti lima dari enam cabor yang diperlombakan yakni renang, atletik, bulutangkis, tenis meja dan catur.
Sedang di cabang Bocci cabor yang bermain bola dengan mengunakan kursi roda, Kalsel absen karena keterbatasan atlet. (rel/piq/k-9)