Banjarmasin, KP – Sebagai daerah yang menghargai dengan sejarah, sudah sepatutnya kita wajib mengetahui tentang bagaimana kondisi kota Banjarmasin pada zaman dulu. Hal inilah yang dijadikan dasar oleh Kabid Pengembangan Pariwisata, Disbudpar Kota Banjarmasin, Khuzaimi dalam menampilkan peta Kota Seribu Sungai tahun 1700an.
Khuzaimi mengaku mendapatkan peta Banjarmasin pada tahun 1700an dari National Archive Den Haag, melewati Badan Warisan Budaya, Kementrian Pendidikan, Kebudayan dan Ilmu Pengatahuan Belanda, P.J. (Peter) saat acara workshoop History Urban Lanscape (HUL) di Rumah Anno pada Minggu lalu (27/10).
Ia menduga peta tersebut memang dibuat dengan tulisan tangan, pasalnya pada tahun 1700-an itu belum ada mesin cetak untuk mencetak suatu dokumen di indonesia. “Peta itu terlihat asli terbuat dari tulisan tangan,” ucapnya.
Sehingga untuk mengedukasi masyarakat tentang kondisi Banjarmasin tempo dulu, Khuzaimi meletakkan peta tersebut di lantai 2 Menara Pandang, Siring Tendean, Banjarmasin agar bisa dilihat oleh warga yang berwisata kesana.
Lanjutnya, dulunya Banjarmasin hanya memiliki dua kampung yaitu Kampung Banjar dan Kampung Tatas.
Ia sangat berterimakasih atas diberikannya peta tersebut. “Dengan adanya peta ini bisa dijadikan salah satu bahan rujukan bagi para peneliti dan sejarawan dalam melengkapi sejarah Kota Banjarmasin pada era penjajahan,” harapnya. (zai/KPO-2)