Muara Teweh, KP – Singa Ngenuh merupakan tokoh masyarakat yang memiliki kharisma khususnya bagi masyarakat Suku Dayak Taboyan, Tawoyan, Tewoyan yang disepanjang Sungai Setalar. Oleh karena itu, Bupati Barito Utara H Nadalsyah meresmikan Cagar Budaya Rumah Singa Ngenuh, Minggu (24/11).
Untuk diketahui, Suku Dayak Taboyan merupakan salah satu penduduk asli Barito Utara yang ada di Kalimantan Tengah khususnya Barito Utara yaitu Kecamatan Gunung Timang, Teweh Timur dan Gunung Purei.
Serta masih ada leluhurnya dan keturunannya yang bermukim di luar Barito Utara berdasarkan aliran sungai atau daerah lainnya seiring dengan perkembangan jaman.
Sedangkan Sungai Setalar saat ini dikenal dengan nama Sungai Montallat, dimana disepanjang DAS Setalar terdapat banyak desa.
Dari hulu ke hilir yaitu Desa Tongka, Siwau, Sangkorang, Pelari, Jaman, Payang Ara, Kandui, Majangkan, Baliti, Walur, Ketapang, Rarawa, dan Malungai.
“Rumah leluhur Singa Ngenuh yang ada saat ini sudah tidak layak lagi, dikarenakan termakan usia yang cukup lama,” kata bupati.
Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, Dinas terkait, para tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama mengadakan prosesi peresmian dan pemindahan Rumah Singa Ngenuh di Desa Ketapang Kecamatan Gunung Timang.
Dengan dipindahnya Rumah Leluhur Singa Ngenuh diharapkan dapat menjadi Cagar Budaya serta salah satu destinasi wisata berbasis budaya di Barito Utara.
Diharapkannya, peran dari seluruh elemen, sehingga nantinya dapat mewujudkan Situs Rumah Singa Ngenuh sebagai destinasi wisata yang terkelola dengan baik.
“Situs Rumah Singa Ngenuh sebagai Situs Cagar Budaya dapat terjaga dengan baik dan dapat lebih dikenal secara luas,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam prosesi peresmian dan pemindahan Rumah Singa Ngenuh.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras sehingga peresmian pada hari ini dapat berjalan dengan lancar,” tutupnya. (asa/K-8)