Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalteng

Bajakah, Masih Perlu dilakukan Penelitian Lebih lanjut

×

Bajakah, Masih Perlu dilakukan Penelitian Lebih lanjut

Sebarkan artikel ini
19 Kalteng Sekda terima uji sampel bajakah

Palangka Raya,KP – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah diwaikili Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, menerima hasil Uji laboratorium tanaman bajakah obat kanker, Senin (25/11).

Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti, penyerahan dilakukan oleh Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Jamu dan Obat Tradisional dilakukan Acgmad Saiku dan disakakan sejumlah pejabat terkait.

Baca Koran

Dalam paparanya Achmad Saiku menjelaskan baru 5 jenis bajakah berhasil diidentifikasi pihaknya diantaranya bajakah kalalawit, bajakah tunggal dan lainnya.

“Sedangkan jumlah bajakah yang diambil mencapai 8 jenis dari berbagai wilayah di Kalteng diantaranya wilayah Gunung Mas, Kapuas dan Pulang Pisau,”katannya.

Dalam pengujiannya , menggunakan metodelogi seperti pada penelitian jamu dan obat tradisional lainnya, dengan tretmen pada sel kanker. Dan hasilnya sesuai dosis ektrak menghasil mulai efek yang kuat, sedang dan lemah. Dengan demikian potensi sebagai obat kanker dinilai positif bisa digunakan.

“Sedangkan kandungan kimiawi kayu bajakah pada umumnya antara lain fenol alkaloit, dll, tetapi hasil ini masih cukup awal,” paparnya.

Untuk mengetahui aktivitas aktif bajakah, sebagai obat perlu diteliti lebih lanjut, dan perlu bekerja sama dengan pengusaha farmasi.

Ada tiga pase yang.harus dilewati agar bisa diproduksi menjadi obat. Namun bisa digunakan secara tradisional sepanjang bajakah itu sesuai penggunaannya secara kearifan lokal.

Untuk itu Pemerintah perlu melakukan edukasi kepada masyarakat bagaimana menggunakan bajakah sebagai obat tradisional mengobati kanker payudara.

Namun tidak disebutkan bajakah mana yang mampu menybuhkan kanker payudara, sebagaimana hasil penelitian murid SMAN 2 Palangka Raya sampai viral beberapa bulan lalu.

Pihaknya juga menyarankan perlunya perlindungan kekayan alam itu, berupa aneka jenis bajakah dari perambahan besar-besaran agar tetap lestari.

“Diakui pihaknya juga melakujan peneliti 30 jenis tanaman obat anti kanker, dan hasilnya juah lebih kuat dari bajakah,”Jelas Achmad. (drt/k-8)

Baca Juga :  Pelatihan Pemeriksaan Belanja Daerah, Inspektorat Kalteng Teken PKS Dengan MEL FEB UGM
Iklan