Banjarmasin, KP – Target penerimaan retribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin, khususnya pendapatan asli daerah (PAD) dari pasar yang dipatok tahun 2019 Rp7,2 miliar diharapkan bisa tercapai.
Hal ini dikarenakan sampai sekarang realiasasi penerimaan retribusi pasar dan tunggakan sudah mencapai hampir Rp6 miliar atau 72 persen. “Pendapatan yang diperoleh dari retribusi pasar itu tahun ini memang cukup menggembirakan meskipun baru terkena musibah kebakaran,’’ ucap Kabid Pengelolaan Pasar Disperidag Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar kepada awak media, Kamis (31/10).
Ia juga mengatakan, dari 43 blok pasar yang tersedia, hanya beberapa saja yang ditarget bisa menyumbang pendapatan besar. Hal ini dikarenakan setiap pasar memiliki target pendapatan berbeda beda.
Bahkan berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banjarmasin, Pasar Baru paling sering bayar retribusi dibandingkan pasar lain. “Sampai sekarang retribusi pasar di Banjarmasin masih kisaran 70 persen,’’ ujarnya.
Angka itu dianggap masih menghantui Pemko Banjarmasin. Sebab disetiap daerah retribusi pasar tradisional sering menjadi sorotan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Bahkan kondisinya memaksa Disperindag berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi target retribusi.
Ia juga mengatakan bahwa pasar merupakan salah satu penyumbang PAD potensial untuk kota seribu sungai. Salah satunya dengan memperbarui e-retribusi pasar (e-RPas) yang sudah kadaluarsa. Dengan demikian dapat mencegah kebocoran retribusi pasar sehingga tak ada lagi piutang.
“Terus terang yang ingin kita perbaiki karena banyaknya perubahan terjadi di pasar. Ada pasar tidak ada lagi, namun datanya di e-RPas ya ada. Ada pula tokonya satu, tapi datanya banyak,’’ ucap mantan Naga Banjar ini.
Mantan Sekcam Banjarmasin Tengah ini juga menargetkan pendataan pasar di ibukota Provinsi Kalsel bakal rampung pada 2020 mendatang. Memang waktunya cukup lama, tetapi dianggap cukup sekaligus memperbaiki data kehilangan pasca kebakaran di Kantor Disperindag beberapa waktu lalu.
Ditambahkan, kendala kita, belum lagi datanya pindah tangan. Ia menilai perbaruan e-RPas turut berintegritas dengan jumlah pasar. Artinya dengan peremajaan aplikasi diharapkan Pemko tak kehilangan pasar lagi.
Kemudian, pasar-pasar tradisional saat ini mulai mencari potensi pendapatan baru untuk persiapan kenaikan target tahun-tahun berikutnya. Potensi baru ini yang akan menambah pemasukan dari pasar tersebut. (vin/K-5)