Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalteng

Jaga Kerukunan Antar Suku,Agama, Ras GMNI Gelar Dialog Kebangsaan

×

Jaga Kerukunan Antar Suku,Agama, Ras GMNI Gelar Dialog Kebangsaan

Sebarkan artikel ini
19 Kalteng2 Dialog kebangasaan

Palangka Raya, KP – Untuk menjaga Falsafah “Huma Betang” para Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) se Kalimantan Tengah mengadakan Dialog Kebangsaan di Aula BERKAH Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (14/11) Jalan D.I Panjaitan Palangka Raya.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Yusuf Roni, mengatkan teman-teman para Alumni GMNI Kalimantan Tengah agar membuka diri dan mari bersama-sama kita bergerak untuk menangkap peluang dalam membangun Kalimantan Tengah yang kita cinta ini untuk hal-hal positif dan berguna, dan menjadi moment penting bagi organisasi GMNI untuk memilih kader-kader intelektual muda bangsa berwawasan kebangsaan, yang berjiwa nasionalis dan Pancasilais.

Baca Koran

“Mari kita sama-sama saling bertukar pendapat dan berdialog secara terbuka, dalam falsafah “Huma Betang” untuk menjaga kerukunan antar suku, agama, ras dalam bingkai Negara Republik Indonesia yang berwawasan Kebangsaan,” katannya.

Sementara Wakil Gubernur Habib Said Ismail Bin Yahya usai membuka acara mengatakan, Dirinnya bangga dapat hadir dalam dialog kebangsaan ini. Karena, betapa pentingnya kita semua mengetahui lebih dalam lagi apa arti dari Falsafah Huma Betang dalam bingkai NKRI .

“Bagi masyarakat Dayak “Huma Betang”( Red. Kalimantan Tengah) adalah sebuah Rumah Besar tempat sebuah keluarga untuk tinggal dengan Rukun, Damai,” katannya.

Ditambahkan Said di Kalimantan Tengah masyarakatnnya hidup rukun dan damai karena mereka menjunjung tinggi dari Falsafah Huma Betangnya, mengutamakan kerukunan, damai dan menghargai perbedaan dan bukan pertentangan, terbuka kepada siapa saja.

Namun jangan sampai “Rumput mengalahi Benua” artinya jangan sampai “ Orang dari luar/pendatang membuat masalah dan mencerai beraikan kerukunan dan kedamaian yang sudah terpatri dari nenek moyangnya.

“Siapapun orang yang datang atau pendatang dan akan tinggal di KalTeng harus mau dan bersedia menjaga falsafah itu, dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung, “ujar Habib menutup pembicaraan.

Baca Juga :  Dispursip Apresiasi Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam

Sementara Sekretaris Jenderal PA GMNI Pusat Ir. Ugik Kurniadi,MT menyampaikan dengan melihat luasnya wilayah KalTeng yang 1,5 kali pulau Jawa ini alangkah sayangnya kalau tidak digarap atau diolah Sumber Daya Alamnya dengan baik, untuk mensejahterakan masyarakat yang ada di didaerah ini ( KalTeng), lebih-lebih bahwa Kalimantan Tengah kedepannya adalah sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Negara RI, misalnya melakukan kajian-kajian atau Riset serta dalam membangun akses dalam pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. (Yld/k-8)

Iklan