Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinTRI BANJAR

DMT FKG ULM Bahas Soal Identifikasi Korban Bencana

×

DMT FKG ULM Bahas Soal Identifikasi Korban Bencana

Sebarkan artikel ini
Hal 13 Foto 2 3 klm tinggi 8 cm.jpg
SEMINAR TDR - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) lewat organisasi mahasiswanya Dentistry Medical Tim (DMT) menggelar seminar Training Dental Rescue (TDR) di General Building Lecture Theatre, Banjarmasin, Sabtu (30/11). (KP/Zaidi )

Banjarmasin, KP – Tingkatkan kepekaan terhadap siaga bencana dan pertolongan pertama pada kecelakaan maupun bencana, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) lewat organisasi mahasiswanya Dentistry Medical Tim (DMT) menggelar seminar Training Dental Rescue (TDR) di General Building Lecture Theatre Banjarmasin, Sabtu (30/11).

Ketua Pelaksana Seminar Training Dental Rescue yang juga menjabat sebagai Ketua DMT FKG ULM, Adhytya Suryo Kelana menyebut kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan lebih tentang bagaimana manajemen dari penanganan bencana dan forensik.

Baca Koran

Bukan tanpa alasan, menurut Adhytya, manajemen penanganan bencana perlu digalakkan untuk misi kemanusiaan. Ia membeberkan kegiatan tersebut merupakan program kerja dari DMT yang dilaksanakan secara perdana pada tahun 2019 dan diikuti sebanyak 200 mahasiswa lintas program studi.

Adapun Dekan FKG ULM, Dr drg Rosihan Adhani SSos MS yang diwakili oleh Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan, drg Isnur Hatta MAp mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan untuk melatih para peserta secara umumnya dan mahasiswa FKG secara khusus untuk lebih peka terhadap bencana dan pertolongan pertama pada bencana tersebut.

“Ini sangat berguna untuk melatih kepekaan kita, apalagi mereka yang bergerak di bidang kesehatan, jadi secara umum kita bisa mengetahui bagaimana secara prosedur dan ketentuan kompetensi pertolongan pertama pada bencana, musibah maupun kecelakaan,’’ ucapnya.

Ia membeberkan bencana tidak hanya jenis bencana alam, tetapi bencana sosial dan bencana kemanusiaan yang juga harus mendapat penanganan khusus dari tim ahli untuk membantu kesembuhan dari penyakit fisik maupun psikis korban.

“Contohnya saja yang di Kotabaru Sebuku, ini bencana sosial, dimana semua orang merasakan dampaknya habis harta benda, dan harus tinggal di alam terbuka, peran kita lah yang diperlukan untuk menumbuhkan kembali semangat dan spirit hidup para korban,’’ bebernya.

Baca Juga :  Pemprov Kalsel Dukung Program Inklusi Yayasan Hasnur Centre

“Hal ini tentunya juga berdampak pada munculnya potensi potensi penyakit akibat bencana sosial itu, dimana pola makan yang tidak teratur ataupun tinggal ditempat yang tak layak huni, melalui kegiatan ini, kita diajarkan untuk lebih peka dan peduli terhadap kejadian seperti ini,’’ Isnur Hatta melanjutkan.

Sementara itu, Kabiddokkes Polda Kalsel, dr Erwin Zainul Hakim M.ARS MH.KES yang bertindak sebagai pemateri, dalam pemaparannya menyebutkan dalam identifikasi korban bencana maupun kecelakaan terdapat tiga metode primer.

“Fingerprint atau sidik jari, dental atau gigi dan DNA,’’ ungkapnya.

Ia melanjutkan, persentasi keakuratan dari ketiga metode primer tersebut diungguli oleh fingerprint atau sidik jari, karena metode sidik jari memiliki ketepatan 90 persen dengan syarat korban atau jenazah harus utuh terutama bagian jempol.

“Yang jadi pertanyaan sini, bagaimana kalau jempol tidak ada, maka dental yang dipakai, pemeriksaan gigi, lewat metode ini tingkat keakuratannya juga cukup tinggi dan cara terakhir DNA,’’ paparnya.

Erwin menambahkan, kebanyakan insiden yang terjadi pada musibah yang mengalami banyak korban sangat susah menjalankan sidik jari, terlebih dengan kondisi korban yang tidak utuh, oleh karena itu kolaborasi pemeriksaan pun dilakukan.

“Kesimpulan baru bisa ditarik jika antemortem dengan posmortem cocok dikawinkan, minimal 1 acuan dari tiga metode diatas cocok disandingkan datanya, baru bisa dipastikan ini korban siapa identitasnya,’’ pungkasnya.

Seminar tersebut turut dihadiri narasumber lainnya, dari pihak Basarnas yang memberikan materi Basic Evacuation Of Disaster, dan dari drg Rizky Merdietio Boedi MSc, FOdont yang memberikan materi Basic Dental Identification. (zai/K-5)

Iklan
Iklan